Menggapai Husnul Khotimah

Author :

Renungan Hari Ke-18

Hari kamis 8 Ramadhan 1439 komunitas penghafal Al Qur'an di Makassar

dikagetkan dengan berita wafatnya Ust. Usman Laba. Beliau adalah pimpinan pesantren tahfizhul Qur'an yang telah melahirkan banyak penghafal Al Qur'an. Beliau yang merintis tarawih 1 juz tiap malam yang kemudian dikembangkan oleh muridnya di berbagai tempat.

Rabu malam beliau masih memimpin shalat tarawih 1 juz. Kemudian kamis subuh masih mengimami shalat dan memberi taushiah kepada jamaahnya. Setelah itu merasa kurang sehat. Lalu pulang ke rumahnya istirahat. 

Istrinya memijitnya sampai tidur. Lalu istrinya pun pergi mengajar santri putri. Beberapa saat kemudian ada satri yang ingin mohon ijin karena ada keperluan penting. Beliau dibangunkan oleh santrinya. Saat dipegang ternyata badannya sudah kaku. Beliau telah meninggal dunia. 

Kematian yang tidak disangka-sangka. Kematian yang indah. Menghadap Allah di bulan Ramadhan, sedang berpuasa, hari kamis hari saat amalan dilaporkan. Amalan selama hidupnya seputar Al Qur'an. Muroja'ah hafalan 10 juz tiap hari, menerima setoran santri, mengajar ilmu Al Qur'an dan segala hal terkait Al Qur'an. Salah satu yang dahulu muridnya adalah Ust. Harman Tajang pendiri Markaz Imam Malik yang juga luar biasa hafalannya. 

Beliau adalah sosok manusia yang istiqamah menjalankan ketaatan. Maka Allah wafatkan beliau di atas kebiasaannya. Sebagaimana Rasulullah bersabda :  "Siapa yg hidup di atas sesuatu maka dia akan diwafatkan di atas sesuatu". 

Hadist di atas menjelaskan tentang jenis akhir kehidupan yang tergantung kebiasaan. Bisa husnul khotimah jika istiqamah dalam ketaatan atau su'ul khotimah jika terbiasa dalam kemaksiatan. 

Istiqamah dalam ketaatan sangat berat. Allah berfirman : "Beribadahlah engkau kepada Allah sampai datang al yaqin (kematian)". Kematian adalah gerbang pertama menuju akhirat. Jika menutup usia dengan kebaikan maka akan meraih kebaikan pada kehidupan selanjutnya. 

Tentu kita ingin meraih husnul khotimah. Caranya bertemanlah dengan orang saleh. Banyaklah berdoa sebagaimana yang diajarkan Nabi tentang doa yg paling banyak beliau baca yaitu : "wahai yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama Mu". Dan terakhir yaitu banyak dekat dengan Al Qur'an. 

Ramadhan segera masuk di 10 malam terakhir. Mari jaga hati dan motivasi. Dekatkan diri dengan Al Quran. Hidupkan 10 malam terakhir. Jangan pilih pilih tanggal. Hidupkan semuanya karena kita tidak tahu di malam berapa Allah menurunkan lailatul qadar. Semoga Allah memudahkan kita istiqamah dalam ibadah sampai ajal datang menjemput. 

Makassar, 3 Juni 2018

Disarikan dari ceramah Ust Faizal Abdillah di Musholla Al Ukhuwah Makassar

Previous PostMemaknai Masa Depan
Next PostSemangat Hijriyah
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR