Kapasitas dan Kapabilitas

Author :

Pasti pernah dengar kedua istilah di atas. Kapasitas mirip dengan kata kapasitor yang fungsinya menyimpan muatan listrik. Lalu dalam bahasa sehari-sehari jika ada truk atau lift di gedung, tertulis maksimal sekian kg atau ton. Jadi kapasitas itu daya tampung. Terkait dengan kemampuan wadah dalam menampung sesuatu.

Kapabilitas diambil dari bahasa Inggris "capability" yang artinya kemampuan. Bahasa lainnya kompetensi yang terdiri dari 3 komponen yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Tahu apa yang harus dilakukan, bisa melakukan dan mau melakukan. Orang yang memiliki kemampuan disebut orang yang kapabel.

Apa hubungan kedua istilah di atas dalam kehidupan? Menurut Darmawna Aji, akan mudah dipahami jika diibaratkan dengan wadah dan air. Wadah terkait kapasitas yang memiliki daya tampung. Air terkait kapabilitas yang dapat ditampung di dalam wadah. Secara individu, kapasitas ibarat diri pribadi kita masing-masing yang diberikan oleh Allah daya tampung berupa potensi, kecerdasan, dan bakat yang berbeda. Ilmu, kemampuan, kompetensi yang kita pelajari dan kuasai, itulah air "kapabilitas" yang mengisi wadah kita masing-masing.

Mari kita lihat lebih jauh dalam kehidupan organisasi, berbangsa dan bernegara. Kapasitas bisa diibaratkan dengan jabatan atau amanah. Kapabilitas yaitu kompetensi dari pejabat atau pemegang amanah. Jabatan ibarat wadah, ada yang kecil, ada juga yang besar. Wadah kecil contohnya kobokan, gelas, dan gayung. Lebih besar lagi ada ember, torn atau penampungan. Paling besar bisa berupa waduk atau bendungan.

Harapannya semakin besar wadah, manfaatnya semakin besar. Wadah yang kecil bisa untuk cuci tangan, minum dan mandi. Wadah yang besar seperti bendungan bisa untuk pengairan sawah dan pembangkit listrik. Begitu pula dengan jabatan atau posisi. Semakin tinggi jabatan maka diharapkan semakin besar manfaatnya untuk orang lain. Ketua RT hanya bermanfaat untuk warga satu RT. Jabatan bupati, walikota dan gubernur bisa untuk satu kabupaten, kota dan provinsi. Presiden bisa untuk satu negara.

Apa syaratnya agar jabatan itu bermanfaat? Jabatan ibarat wadah hanya bermanfaat jika berisi air. Jika tidak ada airnya maka tidak bermanfaat. Hanya jadi barang atau pajangan. Pada saat musim kemarau panjang, wadah yang kosong tidak berisi air menjadi tidak bermanfaat. Bendungan yang besar dan luas kalau tak ada air hanya menjadi bangunan raksasa yang mengagumkan tanpa kegunaan. 

Air sebagai isi wadah, itulah kemampuan, ilmu, kompetensi dari pejabat yang memegang jabatan. Menurut Ary Ginanjar, ada dua komponen kompetensi pejabat sebagai leader yaitu leadership skills dan personal values. Dari kedua komponen tersebut ada empat kategori leader. 

Jika leadership skills kuat dan personal values baik maka itulah the best leader. Jika keduanya lemah dan buruk maka jadilah un-ethical leader. Jika leadership skills lemah tapi personal values baik maka jadilah unstable leader. Paling berbahaya jika leadership skills kuat tapi personal values buruk, akan menjadi hypocrite leader. Leader yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Kelihatannya baik padahal jahat. Hipokrit, munafik, tidak sejalan pikiran, perkataan dan perbuatan. 

Tentu kita ingin pejabat kategori the best leaders yang memiliki leadership skills yang kuat serta personal values yang baik dan benar. Jabatan memiliki kendali otoritas dan pengaruh ke kehidupan orang lain. Jika pejabat memiliki kemampuan yang kuat dan mumpuni, values, serta sikap dan perilaku yang baik dan benar maka segala keputusan dan tindakannya akan bermanfaat untuk rakyat banyak.

Rakyat Indonesia pada tanggal 14 Februari 2024 akan memilih Presiden - Wakil Presiden sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini. Agar terpilih the best leader maka mari cermati dengan baik para pasangan calon presiden dan wakil presiden. Lihat rekam jejak, pengalaman dan tindakan masa lalu, pengetahuan, wawasan, cara berpikir, juga sikap dan perilaku kematangan emosional dan spiritualnya. Mari gunakan hak pilih secara cerdas dan bertanggung jawab.

Previous PostGrowth Mindset for Leaders
Next PostHikmah Peristiwa
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR