SEPAKBOLA : HIDUP KUDU “AKUR”

Olahraga yang paling digemari di dunia ini yaitu sepakbola. Tulisan ini bukan ulasan tentang teknik sepakbola, namun ingin mencari hikmah dan pelajaran dari permainan sepakbola dikaitkan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
Mari kita cermati dan gali hikmahnya. Semoga dengan itu hidup kita menjadi sukses dan bahagia.
Dalam sepakbola hal pertama yang harus jelas yaitu lawan dan arah gawang. Tentu kita tidak mau bermain bola kalau tidak ada lawannya. Atau ada lawan namun tidak ada gawang, hanya sekadar adu teknik bermain.
Adanya gawang membuat aliran bola jadi jelas dan terarah. Adanya lawan membuat permainan jadi seru dan mendebarkan. Permainan bola juga permainan tim. Lawan tidak satu, tapi tim yang bekerja sama menghambat laju bola ke arah gawangnya.
Bahkan mereka pun bekerja sama menyerang dan ingin memasukkan bola ke gawang lawannya.
Adanya dua tim yang beradu teknik dan kekuatan membuat permainan jadi seru dan penuh resiko. Kedua tim harus dapat menunjukkan teknik dan strategi terbaiknya. Pemain jatuh menjadi hal yang wajar terjadi.
Namun pasti setelah itu bangkit kembali. Kecuali terjadi kecelakaan yang membuat cedera sehingga harus diganti dan ditandu ke luar lapangan.
Belajar dari sepakbola dan dikaitkan dengan kehidupan, terdapat empat pelajaran yang dapat diambil yang dapat disingkat menjadi AKUR. Apa itu? A = arah dan tugas. K = kawan dan lawan. U = usaha pantang menyerah. R = resiko.
Hal pertama yang harus jelas dalam hidup yaitu arah dan tugas masing-masing. Bahasa kerennya yaitu visi dan misi. Hidup manusia visi dan misinya sebagaimana firman Allah :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al Qashshash : 77)
Dari ayat tersebut, visi manusia yaitu mencari kebahagiaan negeri akhirat dengan mendapatkan surga yang penuh kenikmatan. Untuk mewujudkan itu manusia harus menjalankan misinya yaitu berbuat baik kepada orang lain.
Menjadikan hidupnya bermanfaat sebesar-besarnya bagi makhluk lain sebagai wujud rahmatan lil ‘alamin. Bentuk perannya pun beragam dalam memberi manfaat. Untuk itu Allah membekali manusia dengan bakat dan kemampuan yang unik, khas pada masing-masing orang.
Ada yang jadi guru, pengusaha, dokter, tentara, polisi dan sebagainya.
Dalam melaksanakan visi dan misinya manusia bekerja tidak sendirian tapi sebagai tim sehingga punya kawan. Tapi juga pasti ada yang menghalanginya jadi juga punya lawan atau musuh.
Allah menegaskan bahwa “sesungguhnya orang beriman itu bersaudara” dan diharapkan “tolong menolong dalam kebaikan dan takwa”.
Bagi kaum yang beriman, ada musuh yang nyata yaitu syaitan yang bisa berwujud jin dan manusia. Syaitan berwujud manusia yaitu orang-orang kafir, munafik dan fasik. Untuk itu kaum beriman diperintahkan untuk usaha sungguh-sungguh dan pantang menyerah sebagai wujud jihad di jalan Allah.
Akhirnya segala perjuangan manusia berakhir dengan resiko menang atau kalah. Jika menang maka Allah menjanjikan surga sebagai balasannya. Jika kalah maka neraka tempat tinggalnya. Menang jika terus menerus istiqamah di jalan Allah.
Kalah jika melampaui batas dan melanggar larangan karena menuruti hawa nafsunya.
Demikianlah hidup manusia jika ingin sukses dan bahagia harus AKUR yaitu punya Arah dan tugas yang jelas untuk memberi manfaat sebesar-besarnya demi bekal menuju kehidupan akhirat. Kemudian ada Kawan dan lawan dalam hidup, disertai Usaha pantang menyerah dan akhirnya Resiko menang atau kalah.