Hijrah di Zaman Now

Hari ini penanggalan Islam telah masuk di tahun 1440 Hijriyah. Artinya Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Medinah terjadi 1440 tahun yang lalu. Hijrah artinya berpindah. Pada masa itu berpindah secara lahir dan batin.
Fisik badan pindah tempat bermukim dari Mekkah ke Medinah.
Namun ternyata tidak hanya berpindah fisik lahir tapi juga batin keimanan. Hijrah menjadi batu saringan dan ujian antara mereka yang beriman dan tidak. Bayangkan, berjalan kaki dan kendaraan terbatas di daerah padang pasir sejauh 600 km dengan resiko meninggalkan segala harta benda di Mekkah.
Belum lagi jiwa terancam karena dicegat oleh kaum kafir Quraisy. Jadi hanya mereka yang imannya kuat yang hijrah. Itulah mengapa pada saat musyawarah penentuan kalender Islam di masa pemerintahan Umar bin Khattab disepakati hijrah sebagai momentum awal penanggalan.
Jadi spirit hijrah itu move on. Berani berpindah meskipun mengambil resiko demi mempertahankan keyakinan untuk menyambut masa depan yang gemilang. Selalu ingin berubah menuju kondisi yang lebih baik lahir dan batin.
Apakah spirit tersebut masih relevan di zaman now ini? Tentu saja masih relevan. Salah satu ciri zaman now yaitu pragmatisme dan potong kompas. Ingin meraih sukses jangka pendek dengan cara yang cepat. Tidak ingin mengikuti proses perjuangan.
Pragmatisme melahirkan manusia yang tidak memiliki prinsip, egois dan tega mengorbankan siapa saja demi membela kepentingan pribadi dan kelompoknya. Kemana angin bertiup ke sana pula dia bergerak. Ikut arus meskipun tidak sesuai dengan hati nurani. Ikut trend yang belum tentu benar.
Semangat hijrah perlu dipompakan kembali kepada manusia zaman now bahwa dalam hidup ada prinsip keimanan yang harus dipegang kuat kuat dan diperjuangkan. Ada kebenaran yang harus ditegakkan meskipun langit akan runtuh.
Di era sekarang ini saat jelas di depan mata manusia berlomba meraih kekuasaan untuk memperkaya diri. Maka kita pun menyaksikan para pejabat dan anggota Dewan yang ditangkap oleh KPK. Itu semua karena hilangnya semangat hijrah yaitu konsisten dan istiqamah memegang teguh kebenaran.
Di era sekarang ini saat banyak pengusaha yang mencari keuntungan semata tanpa mempertimbangkan kelestarian alam dan nilai-nilai kemanusiaan. Mengeksploitasi alam dan membayar murah upah tenaga kerja demi meraih laba yang besar. Itu semua karena hilangnya semangat hijrah yang menjaga keadilan dan harmoni dalam kehidupan.
Semangat hijrah juga mengajarkan bahwa hidup perlu pengorbanan harta bahkan jiwa demi meraih kehormatan dan keselamatan jangka panjang di kehidupan akhirat. Maka di zaman now ini mari selalu ingat hidup setelah mati yaiti di akhirat yang abadi. Dunia hanya tempat transit menyiapkan bekal perjalanan panjang melalui iman, ilmu dan amal shaleh.
Selamat tahun baru 1440 Hijriyah. Selamat berhijrah lahir dan batin. Semoga sukses dan bahagia selalu di dunia dan akhirat.