Tombol Motivasi
Eksperimen sederhana dilakukan di Stockholm Swedia. Bagaimana caranya agar tangga manual lebih banyak digunakan dibandingkan eskalator atau tangga berjalan? Maka dipasanglah tuts piano besar di tiap tangga manual. Jika diinjak berbunyi seperti piano. Jika melangkah sambil naik tangga bunyinya juga lebih seru dan ramai.
Ternyata ini menarik bagi pengguna tangga. Mula-mula sedikit yang menggunakan. Lama-lama banyak yang tertarik karena menyenangkan. Akhirnya pengguna tangga manual sebanyak 66%, lebih banyak daripada eskalator.
Menurut Irfan Amali, pada acara Workshop Disiplin Positif di Athirah 13 September 2024 lalu, ada 10 tombol motivasi internal yang dapat membuat seseorang melakukan sesuatu secara sukarela.
Tombol pertama yaitu kesenangan (joy) seperti pada eksperimen tangga di Swedia. Contoh umum yaitu orang-orang yang punya hobby melakukannya karena kesenangan.
Tombol kedua yaitu kebutuhan (need). Orang yang lapar dan haus tidak usah dipaksa akan makan dan minum secara sukarela. Bahkan di bulan Ramadhan menunggu waktu berbuka puasa. Untuk makanan tertentu yang disukai rela antri lama untuk mendapatkan atau membelinya.
Tombol ketiga yaitu kebanggaan (pride). Seseorang akan siapkan diri dengan baik jika diminta tampil di atas panggung untuk acara yang dihadiri oleh pejabat atau tokoh besar. Ada kebanggaan dengan tugas itu.
Tombol keempat yaitu manfaat (benefit). Sebelum melakukan sesuatu umumnya muncul pertanyaan "apa manfaatnya bagiku?" Jika ada manfaatnya akan dilakukan meski harus berkorban waktu, tenaga dan harta.
Tombol kelima yaitu ingin tahu (curiosity). Anak kecil berani mencoba sesuatu karena didorong oleh rasa ingin tahu. Orang dewasa juga demikian. Akan lebih semangat jika ada rasa penasaran.
Tombol keenam yaitu tantangan (challenge). Lihatlah di permainan baik offline atau games online, ada level atau tingkat kesulitan. Semakin tinggal levelnya akan semakin sulit. Manusia senang diberi tantangan. Akan terdorong melakukan sesuatu meskipun sulit karena merasa tertantang.
Tombol ketujuh yaitu minat (passion). Lihatlah seniman yang bekerja karena passion. Sesuai minat dan panggilan hati yang terdalam. Akan membuat karya seni terbaik dengan kreatif, tekun tak kenal lelah karena passion.
Tombol kedelapan yaitu keyakinan (belief). Mahalnya biaya ibadah haji. Sulitnya manasik haji apalagi di musim panas. Namun jutaan orang Islam yang melaksanakannya. Semua karena keyakinan bahwa haji perintah dari Allah yang balasannya surga.
Tombol kesembilan yaitu tujuan (purpose). Ibarat perjalanan jika punya tujuan jelas tentu akan dijalani dengan semangat. Demikian pula hidup dan pekerjaan. Jika tujuan perusahaan sesuai dengan tujuan hidup karyawan maka pasti karyawan akan bekerja dengan penuh semangat.
Tombol kesepuluh yaitu makna (meaning). Apa yang dilakukan bermanfaat dan berarti bagi orang lain. Lihatlah para sukarelawan. Mereka bekerja tanpa pamrih karena merasa hidupnya berarti dan bermakna karena menolong orang lain.
Itulah 10 tombol motivasi internal: kesenangan, kebutuhan, kebanggaan, manfaat, ingin tahu, tantangan, minat, keyakinan, tujuan, makna. Semakin banyak yang aktif maka seseorang akan melakukan sesuatu dengan penuh semangat.
Bekerja pun demikian. Akan semangat, bergairah, penuh sukacita dan bahagia jika minimal 8 tombol yang aktif. Demikian pula sebaliknya. Bekerja akan malas-malasan tak bergairah jika tak ada tombol yang aktif. Cepat padam motivasinya jika hanya 1-2 tombol motivasi yang aktif.
Makassar, 23 September 2024