Teladan Husnul Khotimah
Akhir pekan lalu media sosial di Sulsel diramaikan oleh video meninggalnya Dr. H. Mujahid, M.Ag, dosen IAIN Bone. Beliau merupakan Dewan Hakim pada acara MTQ Provinsi Sulsel yang sedang berlangsung di Takalar. Meninggal saat menjadi imam shalat subuh berjamaah di Mesjid Agung Takalar pada hari Ahad 5 Mei 2024. Kematian yang indah. Akhir kehidupan yang baik atau husnul khotimah. Banyak orang yang merindukan kematian seperti itu, meninggal saat sedang melakukan ketaataan.
Apa yang menjadi rahasia sehingga beliau bisa meninggal dengan indah husnul khotimah? Syamsul Bahri, M.Pd, Wakil Direktur Athirah Wilayah Bone yg merupakan mahasiswa S1 dan S2 almarhum di IAIN Bone menyampaikan kesaksiannya tentang Dr. H. Mujahid. Ada 5 hal yang bisa diteladani dalam kehidupan almarhum.
Teladan pertama yaitu kunci akhir yang baik (husnul khotimah) adalah menjalani kehidupan dengan baik. Syamsul menuturkan "Dr. Mujahid Said, M.Ag sosok dosen dan ulama yang kharismatik. Memiliki pribadi yang ramah dan tenang, sangat disiplin dan menghargai waktu. Sangat menghindari pembicaraan yang sia-sia dan aktivitas tidak produktif.
Penuh integritas dan sangat objektif dalam memberikan nilai kepada mahasiswa. Sangat terukur berdasarkan kualitas tugas, hasil ujian, dan keaktifan kuliah".
Sikap dan perilaku beliau bisa kita teladani. Bagaimana menjalani hidup dengan disiplin, produktif, jujur, adil, hati-hati dalam bertutur, ramah, tenang, jauh dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia apalagi maksiat. Waktu terbatas dan hidup sangat singkat. Mari isi usia dengan kebaikan.
Teladan kedua yaitu senantiasa menambah ilmu melalui belajar dan mengajar. Syamsul menceritakan "Dr. Mujahid Said, M.Ag sangat konsen mendalami ilmu hadis. Aktif mengisi ceramah, khutbah, dan pengajian di berbagai tempat".
Mari kuasai bidang ilmu tertentu sampai level expert (ahli). Caranya terus belajar, segera praktekkan, berani mencoba (eksperimen), mencari pengalaman baru (experience), lakukan refleksi untuk mengambil pelajaran dan hikmah kehidupan. Jangan lupa berbagi dengan mengajarkannya kepada orang lain. Mengajar salah satu cara yang efektif untuk belajar.
Teladan ketiga yaitu menjaga shalat berjamaah. Syamsul menceritakan " dalam hal ibadah, beliau sangat menjaga shalat jamaah". Shalat yang terbaik dilakukan di awal waktu. Bagi laki-laki dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Itulah yang beliau jaga hingga akhir hayatnya bahkan meninggal dalam keadaan shalat berjamaah. Semoga kita bisa meneladani almarhum dengan menjaga shalat berjamaah di awal waktu.
Teladan keempat yaitu mencintai Al Quran dengan rutin membaca dan mempelajarinya. Syamsul menuturkan " Dr. Mujahid Said, M.Ag memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap Al Quran. Hari-harinya diisi dengan banyak membaca Al Quran dan kitab karya para ulama".
Pada bulan Ramadhan lalu banyak umat Islam yang tiap hari membaca Al Quran bahkan tamat 30 juz selama sebulan. Selepas Ramadhan mari lanjutkan kebiasaan itu seperti almarhum Dr. Mujahid. Jika tidak bisa satu juz satu hari maka sesuai kemampuan dan kesempatan saja. Amalkan tiada hari tanpa membaca Al Quran.
Teladan kelima yaitu bercita-cita dan berdo'a agar meninggal dalam keadaan sedang berbuat baik. Syamsul menuturkan "dalam ceramahnya beliau memang sering menyinggung betapa indahnya akhir hidup dalam keadaan taat beribadah kepada Allah". Itulah cita-cita beliau dan disampaikan kepada orang lain. Tentu juga disampaikan kepada Allah melalui do'a agar senantiasa istiqamah di jalan agama.
Mari senantiasa menjalani dan mengisi hidup dengan kebaikan, menambah ilmu melalui belajar dan mengajar, menjaga shalat berjamaah di masjid pada awal waktu, membaca dan mempelajari Al Quran setiap hari, serta bercita-cita dan berdo'a agar meninggal dalam keadaan taat beribadah kepada Allah. Itulah lima teladan dari Dr. Mujahid, M.Ag agar bisa meraih husnul khotimah. Akhir yang baik dalam menjalani hidup di dunia ini. Selamat mencoba.