Kerja vs Syukur

Mana yang Anda pilih, karena bekerja manusia bersyukur, atau karena bersyukur manusia bekerja.
Biasanya orang memilih karena bekerja manusia bersyukur. Kenapa? Di zaman sekarang sulit dapat kerja. Apalagi mau buka usaha sendiri.
Nah, jika orang sudah bekerja maka itu adalah nikmat luar biasa yang pantas disyukuri.
Maka pilihannya “karena bekerja manusia jadi bersyukur”.
Itu pilihan yang biasa. Kalau Anda mau jadi orang yang luar biasa, pilihlah yang juga tidak biasa. Apa itu? Karena bersyukur manusia bekerja.
Artinya wujud rasa syukur manusia terhadap nikmat dari Allah dengan bekerja sebaik-baiknya.
Anugrah dari Allah sangat besar, dan jika manusia mencoba menghitungnya, dia tidak akan mampu menghinggakannya.
Secara garis besar, nikmat pertama yang Allah berikan yaitu nikmat kehidupan.
Ternyata tidak hanya itu, Allah juga memberi nikmat kesehatan, karena tidak semua yang diberi kehidupan dapat menjalaninya dengan sehat.
Datanglah ke rumah sakit, Anda akan menemukan berbagai macam penyakit yang diderita oleh manusia.
Anda yang sehat pun akan mudah bersyukur karena Allah masih memberi Anda kehidupan dan kesehatan.
Untuk apa semua nikmat tersebut? Logika penciptaan mengajarkan kita bahwa segala sesuatu diciptakan pasti ada maksudnya.
Lihatlah barang di sekitar kita hasil kreasi teknologi manusia. Pasti itu semua tidak asal dibuat. Pasti ada maksudnya.
Apalagi barang yang dibuat dengan kategori limited edition dan master piece.
Nah, sadarkah Anda bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang very limited edition karena tidak ada satu orang manusia pun di bumi ini yang sama persis 100%.
Kemudian ternyata manusia ciptaan Allah juga master piece, ciptaan Allah terbaik.
Dilengkapinya manusia dengan komponen fisik dan non fisik.
Spiritual, intelektual, emosional dan fisikal. Untuk apa itu semua?
Seperti halnya barang, manusia juga diciptakan Allah agar bermanfaat.
Sehingga manusia yang terbaik yaitu yang paling banyak bermanfaat untuk orang lain.
Apa hubungannya dengan syukur?
Jika seseorang memberi Anda barang yang sangat berharga maka pasti Anda akan berterima kasih kepada sang pemberi.
Kemudian karena demikian senangnya Anda dengan barang tersebut, maka Anda pun menjaganya dengan baik.
Tidak hanya itu Anda pun akan menggunakan barang tersebut sesuai dengan harapan si pemberi. Itulah wujud syukur Anda.
Syukur dengan lisan melalui ucapan terima kasih, serta syukur dengan perbuatan melalui penggunaan nikmat sesuai harapan pemberi.
Demikian pula dengan rasa syukur kita kepada Allah.
Syukur dengan lisan melalui ucapan Alhamdulillah “segala puji hanya untuk Allah”.
Lalu dengan perbuatan yaitu menggunakan segala yang telah Allah berikan sesuai dengan harapan Allah. Apa harapan Allah? Yaitu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
Nah, dengan bekerja sebenarnya manusia sedang bersyukur, yaitu menggunakan segala nikmat dari Allah untuk hal yang bermanfaat.
Jadi bukan karena bekerja saja manusia jadi bersyukur tapi karena bersyukur manusia jadi bekerja.
Maka bekerjalah dengan sebaik-baiknya karena itu adalah wujud syukur Anda kepada Allah.
“Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.” Q.S. Saba’ : 13