Al Fatihah di Awal Rapat

Ada yang berbeda dari meeting di Kalla Group. Setiap mulai rapat pimpinan rapat meminta
seluruh peserta membaca Surat Al Fatihah. Tentu kita perlu menggali spirit dari Al Fatihah ini agar tidak hanya jadi ritual tapi juga mendapatkan spiritnya.
Jangan sampai karena seringnya dibaca maka sudah hafal luar kepala dan bisa dibaca dengan sangat cepat. Karena begitu cepatnya maka hanya mulut yang membaca namun hati tidak memberi makna. Padahal surat Al Fatihah maknanya demikian tinggi dan sempurna. Berisi pujian dan do’a kepada Allah. Jika memuji dan berdo’a hanya di mulut saja tanpa kehadiran hati maka besar kemungkinan Allah tidak akan menerima dan mengabulkannya. Untuk itu mari memaknai bacaan Al Fatihah ayat demi ayat.
Saat membaca “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” maka itu bermakna segala perbuatan diawali dengan nama Allah. Artinya melibatkan Allah dalam segala aktivitas sehingga bertekad untuk melaksanakan yang benar dengan benar.
Saat membaca “segala puji hanya untuk Allah Tuhan semesta alam” maka maknai dan sadarilah bahwa segala nikmat yang kita miliki sehingga manusia memuji kita semuanya berasal dari Allah. Harta, tahta, ilmu, dan kelebihan lain yang dimiliki semua titipan dari Allah dan hanya Allah yang berhak untuk dipuji. Manusia hanya menerima titipan dan amanah untuk menggunakan titipan tersebut agar memberi manfaat sebesar-besarnya.
“Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” bahwa sungguh demikian besar cinta dan sayangnya Allah kepada hamba-Nya maka diberikanlah nikmat yang sangat banyak yang tak terhingga jumlahnya.
“Yang Menguasai hari pembalasan” bahwa akan tiba masa segalanya dipertanggungjawabkan di depan mahkamah Sang Maha Adil. Segala amanah yang telah Allah berikan berupa waktu, kesehatan, harta, jabatan, keluarga dan sebagainya akan ditanya oleh Allah penggunaannya selama di dunia. Tidak akan ada yang lolos dari hari tersebut karena Allah memiliki bukti dan rekaman yang lengkap.
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. Bermakna segala aktivitas kehidupan kita sebagai bentuk ibadah atau penyembahan kepada Allah. Aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan semua hendaknya bernilai ibadah. Dalam menjalani kehidupan tentu ada masalah. Allah tempat berdo’a memohon pertolongan disertai dengan usaha maksimal melakukan pemecahan masalah.
“Tunjukilah kami jalan yang lurus” bermakna dalam menjalani kehidupan ini kita bertekad untuk berada di jalan yang lurus. Menjauhkan diri dari pelanggaran. Menggapai target dengan cara yang benar. Jauh dari perilaku menghalalkan segala cara.
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. Ada 3 golongan manusia dalam menjalani hidup ini yaitu : 1). mereka yang selalu di jalan yang salah; 2). Mereka yang pernah di jalan yang salah dan sekarang sudah kembali ke jalan yang benar. 3). Mereka yang selalu di jalan yang benar (istiqamah). Dengan do’a ini harapannya kita masuk dalam golongan yang ketiga yaitu orang yang istiqamah.
Ternyata Al Fatihah yang sering dibaca setiap hari memiliki makna yang luar biasa. Jika makna itu dapat dipahami, dihayati dan do’anya terkabul, Insya Allah hidup yang dijalani akan menggapai sukses dan bahagia. Semoga do’a di awal rapat tersebut menjadi pembuka meraih sukses dalam pekerjaan. Amin.