Kuadran Karakter

Author :

Ali bin Abi Thalib pernah berucap "kezhaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik". Artinya ada orang baik yang diam. Orang baik yang belum bisa melakukan perbaikan. Hanya baik untuk dirinya sendiri. Idealnya orang baik yang mampu memperbaiki. Orang saleh yang muslih. Bahasa Bugisnya tau deceng na mappadeceng.

Mari pahami kondisi ini dengan model kuadran karakter dari KH. Abdullah Gymnastiar. Beliau membagi kuadran karakter atas dua sumbu x: baik - buruk dan sumbu y: kuat - lemah. Karakter baik ada tiga sifat yaitu ikhlas, jujur, dan tawadhu. Lawannya karakter buruk: egois, dusta, sombong.  Karakter kuat ada tiga sifat juga yaitu berani, disiplin, dan tangguh. Lawannya karakter lemah yaitu penakut, tidak disiplin, mudah menyerah.  

Dari sumbu xy tersebut dapat dipetakan atas 4 kuadran. Sesuai standar matematika, kita mulai dari kuadran IV kanan bawah yaitu manusia dengan karakter lemah - baik disingkat lebai. Itulah orang baik yang  diam. Mereka baik karena ikhlas, jujur, dan tawadhu. Tapi lemah dan diam karena tidak berani bersuara. Mungkin takut dengan resiko yang akan dihadapi jika bersuara. 

Mungkin juga sudah bersuara tapi tidak terorganisir dengan baik sehingga kurang kuat. Bukankah kejahatan yang terorganisir dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir? Akhirnya cepat menyerah dalam berjuang. Layu sebelum berkembang. Tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan perbaikan.

Selanjutnya kuadran III kiri bawah yaitu lemah - buruk disingkat lebur. Orangnya egois, dusta dan sombong. Tapi dampaknya lebih banyak kepada diri sendiri karena karakternya lemah. Hanya merusak diri sendiri, tidak merusak orang lain.

Kuadran II yang paling berbahaya yaitu karakter kuat - buruk disingkat kubur.  Egois, dusta,  sombong dan juga berani, disiplin dan tangguh. Berani melakukan kemungkaran dan kezhaliman. Melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Masuk kategori ini para penjahat, pencuri, perampok, begal dan sejenisnya. Mereka semua berani, disiplin dan tangguh dalam kejahatan.

Juga masuk dalam kategori ini para koruptor, mafia hukum, mafia impor, mafia tambang dan mafia lainnya yang menimbulkan kerugian besar bagi negara. Koruptor berani mengambil uang negara untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongan. Melakukan dusta dan manipulasi laporan agar terlihat tidak melanggar peraturan. Mafia hukum berani melindungi dan membebaskan orang yang salah. Juga tega menangkap dan menghukum orang yang tidak bersalah. Mafia tambang berani menambang mineral di dalam bumi secara ilegal dan merusak alam.

Teroris juga masuk dalam kuadran ini. Berani merusak dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Teroris dalam skala negara seperti Israel juga masuk kategori ini karena tega melakukan pembantaian rakyat sipil Palestina secara tidak manusiawi. Itulah tipe manusia berkarakter kubur: kuat dan buruk. Sesuai namanya tipe ini harus dikubur dalam-dalam agar tidak merusak perdamaian dan ketenteraman.

Kuadran I yaitu baik dan kuat disingkat baku. Inilah tipe ideal, idaman dan dambaan. Golongan para nabi dan rasul, pahlawan, pejuang, juga pemimpin yang adil. Kekuatan yang dimilikinya digunakan untuk kebaikan. Jika dia menjadi rakyat biasa, hidup berkah dan penuh manfaat, tidak merusak. Tapi tetap berani berbuat jika melihat kemungkaran dan kezhaliman. Jika dia menjadi pemimpin dan diberi amanah jabatan publik maka keputusan dan kebijakannya bermanfaat untuk rakyat. Jauh dari perilaku korupsi dan zhalim. Semoga di negeri ini semakin banyak orang yang berkarakter baik dan kuat. Aamiin.

Previous PostHikmah Idul Qurban
Next PostSemangat Hijriyah
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR