Bismillah Dosen Wali

Kejadian ini saya alami pada tahun 1992 saat awal masuk kuliah di ITB jurusan Teknik Fisika. Tiap awal semester kami menghadap ke Dosen Wali minta tanda tangan sebagai persetujuan mata kuliah dan jumlah SKS yang diambil pada semester berikutnya.
Ada yang ‘aneh’ dari Pak Harijono dosen wali saya setiap akan membubuhkan tanda tangannya. Beliau selalu awali dengan kata “bismillah” yang saya dengar diucapkan dengan suara yang lirih.
Awalnya saya anggap biasa saja karena beliau seorang muslim, wajar ucapkan bismillah sebelum tanda tangan. Tapi lama-lama saya renungi, ini hal yang ‘aneh’ karena tidak ada perintah agama untuk ucapkan bismillah sebelum tanda tangan. Beda dengan sebelum makan atau minum, ada perintah mulai dengan bismillah.
Mari kita coba ulas dan fokus pada pada aktivitas ‘tanda tangan’. Bagi masyarakat umum tanda tangan biasa saja. Tapi bagi para pejabat baik di lembaga pemerintahan ataupun di perusahaan, tanda tangan memiliki konsekuensi besar.
Tanda tangan seorang Presiden bisa menentukan masa dengan Negara dan rakyat.Tanda tangan seorang Direktur bisa menentukan masa depan perusahaan dan karyawan. Jika keputusan yang diambil dan dituangkan dalam Surat Keputusan yang ditandangani itu benar dan tepat maka dampaknya positif. Jika salah maka bisa membahayakan dan merugikan.
Itulah tanda tangan, ada konsekuensi dunia dan akhirat. Maka harus hati-hati sebelum menandatangani suatu dokumen laporan dan atau keputusan. Jangan sampai apa yang ditandatangani adalah laporan dan kuitansi fiktif, SK yang salah dan lain sebagainya.
Jika kita tahu itu hal yang salah dan tetap ditandatangani maka bersiap-siaplah mempertanggungjawabkannya di dunia dan akhirat. Jika di dunia bisa lolos pemeriksaan maka di akhirat tidak akan ada yang bisa lolos pada Pengadilan Sang Maha Adil.
Bagaimana caranya agar tdk bermasalah? Tentu saja periksa dengan teliti isi dokumen sebelum tanda tangan. Agar lebih hati-hati lagi, bacalah bismillah dan hayati maknanya secara mendalam. Bismillah yang artinya “dengan nama Allah” yang diucapkan saat bertanda tangan berarti kita menyertakan Allah dalam aktivitas tersebut.
Kita berharap semoga Allah meridhai. Ingat, Allah hanya ridha pada kebenaran dan kebaikan. Berarti kita harus yakin terlebih dahulu bahwa apa yang ditandatangani suatu hal yang benar dan baik.
Saya jadi paham mengapa dosen wali saya baca bismillah dulu sebelum tanda tangan. Sungguh beliau sangat hati-hati dan tidak ingin melanggar larangan Allah SWT.
Ibadah puasa yang kita lakukan selama satu bulan, melatih kita merasakan kehadiran Allah dalam segala aktivitas. Kita tidak hanya yakin bahwa Allah itu Ada tapi juga yakin bahwa Allah Maha Melihat segala aktivitas kita. Jika keyakinan ini terpatri dengan kuat pada jiwa kita maka insya Allah kita memiliki kehati-hatian dalam berpikir, berkata dan bertindak, termasuk bertanda tangan.
Makassar, 6 April 2024
Syamril
Direktur Sekolah Islam Athirah
Rektor Kalla Institute