Lima Kunci Kehidupan

Author :

Pada hari Ahad 24 Maret 2024, Ikatan Alumni ITB Sulsel mengadakan Buka Bersama di Makassar. Pada acara tersebut saya menyampaikan kultum tentang 5 kunci memjalani hidup yang disingkat 5K. Kunci ini saya dapat dari Ust. Hanif dari Jombang, Jatim (pengembang metode Hanifida menghafal Al Quran) sekitar 20 tahun lalu. Apa saja? Agar mudah ingat saya mencoba menggunakan otak kanan dengan lokasi dan imaginasi. 

Kunci pertama saya letakkan di kepala. Imaginasinya bahwa segala yang dilakukan harus terlebih dahulu dipikirkan secara matang dan direnungi   dalam-dalam. Sehingga dilakukan sukarela dengan penuh kesadaran, bukan keterpaksaan. Jadi kunci pertama adalah kesadaran.

Ada 3 aspek kesadaran dalam hidup yang disingkat PMI yaitu pemimpin, manfaat, ibadah. Manusia harus sadar bahwa Allah menciptakannya sebagai pemimpin atau khalifah. Pemimpin diri sendiri, keluarga, masyarakat, organisasi bahkan negara. Tentu diharapkan menjadi pemimpin yang memberi manfaat, rahmatan lil 'alamin. Semua dilakukan dalam rangka menjalankan tujuan penciptaan untuk beribadah kepada Allah.

Kunci kedua saya letakkan di telinga. Allah memberikan telinga yang selalu terbuka. Tidak bisa ditutup seperti mata. Maknanya dalam hidup hendaknya kita memiliki keterbukaan pikiran, hati dan perasaan. Mau mendengarkan hal yang benar dan baik dari siapapun. Tentu saja menjalankannya sesuai kemampuan. Jadi kunci kedua yaitu keterbukaan. Keterbukaan dibutuhkan dalam 3 keadaan yang disingkat MBS yaitu musyawarah, belajar, saran. 

Setiap masalah dan keputusan hendaknya dibahas melalui musyawarah. Akan diperoleh solusi terbaik jika ada keterbukaan. Setiap peserta dapat menyampaikan pendapat dan pemimpin serta peserta lain mendengarkan dengan baik. Demikian pula saat belajar juga butuh keterbukaan. Kosongkan gelas pikiran dan buka penutupnya agar dapat menerima ilmu dengan baik. Juga pada saat meminta saran dan masukan kepada orang lain. Juga butuh keterbukaan pikiran dan perasaan. Jangan baper dan merasa benar.

Kunci ketiga saya letakkan di mata. Imaginasinya, setiap hari kita banyak hal namun tidak semuanya bisa diingat. Akan diingat jika hal itu dilihat dengan penuh kesungguhan. Diamati dan dicermati dengan fokus dan penuh konsentrasi. Jadi kunci ketiga yaitu kesungguhan. Menjalani hidup dengan penuh kesungguhan atau mujahadah membutuhkan pengorbanan. Ada 5 hal yang biasanya dikorbankan yang disingkat WTP HaJi yaitu waktu, tenaga, pikiran/perasaan, harta, jiwa. 


Belajar, bekerja, beribadah, bergaul, berkarya dan aktivitas lain merupakan wujud kesungguhan menjalani hidup. Itu semua butuh waktu, tenaga dan pikiran/perasaan. Ada juga yang butuh harta seperti ibadah zakat, haji, umroh, sedekah dan lainnya. Bahkan sampai butuh pengorbanan jiwa seperti perang atau jihad melawan musuh seperti Palestina melawan penjajahan Israel di Gaza.

Kunci keempat saya letakkan di mulut. Saat kita makan ada banyak organ dan zat yang ikut bekerja. Ada gigi, lidah, air liur dan lainnya. Semua saling membantu dan bekerja dalam kebersamaan. Jadi kunci keempat yaitu kebersamaan. Bekerja dalam tim menjadi kebutuhan karena tidak ada manusia yang serba bisa. Dalam hidup butuh kerja sama. 

Ada 3 syarat agar kebersamaan dalam tim dapat terbangun. Dapat disingkat dalam PHP yaitu percaya, hargai, peduli. Saling percaya menjadi pondasi kerja sama. Tanpa rasa percaya, tidak mungkin bisa bekerja sama. Kemudian didukung oleh saling menghargai dan peduli. Hal itu membuat suasana tim menjadi dinamis dan saling support.

Kunci kelima saya letakkan di dada. Di dalam rongga dada ada jantung yang terus berdetak sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia. Jantung merupakan orang tubuh yang sangat setia. Terus berdetak dalam kondisi apapun. Jadi kunci kelima adalah kesetiaan. Menjalani kehidupan dengan segala interaksinya butuh kesetiaan. 

Ada 4 jenis kesetiaan yang dapat disingkat dalam kata IPMI yaitu institusi, profesi, misi, ilahi. Bagi karyawan dituntut setia dan loyal pada tempat kerjanya. Selain itu juga setia pada profesi yang digeluti. Lebih jauh lagi setia pada misi pribadi dan organisasi. Akhirnya setia pada Ilahi dengan beribadah kepada Allah, berusaha menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya sampai akhir hayat.

Mari berusaha memiliki lima kunci kehidupan yang disingkat 5K yaitu kesadaran, keterbukaan, kesungguhan, kebersamaan dan kesetiaan. Semoga kelimanya dapat membantu menjalani hidup yang berkah dan penuh manfaat apalagi di bulan Ramadhan ini. Selamat mencoba.

Previous PostREM DAN GAS KEHIDUPAN
Next PostPersiapan Ramadhan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR