Ikut Pemilu dengan IKHLAS

Author :

Seluruh rakyat Indonesia berharap Pemilu tanggal 14 Februari 2024 berjalan jujur, adil, aman dan damai. Dapat menghasilkan Presiden, Wakil Presiden, anggota DPD, dan legislatif yang terbaik. Apa saja kuncinya agar harapan itu tercapai? Ada enam kunci yang dapat disingkat dalam akronim IKHLAS yaitu ibadah, kontribusi, hati nurani, logika, agama, saudara.

Kunci pertama yaitu ibadah. Agama mengajarkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Bukan semata ibadah khusus seperti shalat,  zakat dan haji. Tapi juga ibadah umum terkait kehidupan individu dan masyarakat. Syaratnya ada dua yaitu niat karena Allah dan prosesnya tidak melanggar syariah. 

Keikutsertaaan dalam Pemilu terkait kehidupan bermasyarakat. Ikut Pemilu bisa bernilai ibadah. Syaratnya niat dan proses. Oleh karena itu saat berangkat ke TPS luruskan niat karena Allah, berdo'a dan baca basmalah sebelum mencoblos kertas suara.

Kunci kedua yaitu kontribusi. Jadikan keikutsertaan Pemilu tidak hanya meramaikan pesta demokrasi. Tapi juga untuk berkontribusi membangun negeri. Pemilu adalah amanat konstitusi untuk mencari pemimpin terbaik yang dapat membawa Indonesia maju, sejahtera dan berkeadilan. Juga mencari anggota legislatif dan DPD yang dapat menghasilkan UU dan peraturan yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan aspirasi rakyat.

Kunci ketiga yaitu hati nurani. Setiap manusia memiliki hati yang bisa bercahaya (nurani), bisa juga gelap (zhulmani). Hati yang bercahaya itulah hati nurani yang dapat membimbing manusia dalam menentukan keputusan. Wujudnya dalam bentuk kata hati. Setiap manusia dapat bertanya ke hatinya. Jika hatinya bercahaya maka jawabannya akan tepat. Syaratnya dibantu oleh logika dan dipandu oleh agama.

Kunci keempat yaitu logika terkait dengan akal pikiran atau rasio. Jadilah pemilih yang rasional dengan cara membandingkan ketiga kandidat Pilpres. Pilih mana yang terbaik. Agar dapat membandingkan dengan mudah maka butuh kriteria. 

Salah satu model yang dapat dijadikan acuan yaitu apa yang dikemukakan oleh Jamil Azzaini mengutip Harvard University yaitu SPIRE (spiritual, physic, intelectual, relational, emotional). Lihat setiap aspek tersebut pada diri tiap kandidat. Siapa yang secara spiritual, fisik, intelektual, relasi dan emosional yang terbaik. Bisa jadi masing-masing ada keunggulan. Namun pada akhirnya akan ada yang paling unggul.

Kunci kelima yaitu agama. Memilih pemimpin menjadi perhatian seluruh agama termasuk Islam. Di dalam Al Quran banyak diceritakan tentang ciri-ciri pemimpin yang baik. Ulama membuat formulasi kepemimpinan Rasululullah yang FAST: fathonah (cerdas), amanah (terpercaya), shiddiq (jujur), tabligh (komunikatif). 

Juga disampaikan bahwa golongan yang mendapat perlindungan di akhirat yaitu pemimpin yang adil. Diberi pahala berlipat ganda serta anugrah surga. Memilih pemimpin yang adil tentu juga berpahala dan berbuah surga.

Kunci keenam yaitu saudara. Tidak mungkin semua rakyat pilihannya sama. Pasti ada perbedaan. Mari hargai perbedaan pilihan. Meski berbeda pilihan kita tetap bersaudara.  Jangan sampai perbedaan melahirkan perpecahan dan permusuhan. Kita tetap harus bersatu dalam perbedaan dan keragaman.

Semoga Pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai. Menghasilkan Presiden, Wakil Presiden, DPD dan legislatif yang terbaik.  Mari ikut Pemilu dengan IKHLAS: ibadah, kontribusi, hati nurani, logika, agama dan saudara. Selamat menggunakan hak suara. Merdeka.

Previous PostPemimpin yang Adil
Next PostMewaspadai Komunisme
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR