MENJADI GURU PANUTAN BAGI MURIDNYA

Guru merupakan pendidik yang senantiasa mengajarkan dan membimbing muridnya menjadi manusia yang cerdas dan berahlak mulia. Untuk menjadikan muridnya cerdas dan berahlak mulia tentu berawal dari gurunya karena gurunyalah yang menjadi panutan bagi seluruh muridnya. Jika gurunya baik maka tentu muridnya akan meniru kebaikan dari gurunya, sebaliknya jika gurunya kurang baik tentu muridnyanya akan meniru hal yang kurang baik pada gurunya. Paling tidak ada tiga kriteria guru yang dijadikan panutan:
1. Punya
sifat ketawadhuan
Guru tidak selalu
merasa pintar apalagi mengenggap orang lain kecil tidak punya ilmu.
Seorang guru
seharusnya seantiasa memberikan
kenyamanan kepada siapapun, tidak membicarakan atau mencacimaki orang lain.
Jika seorang guru tidak berkenan mendengarakan pembicaraan atau perkataan orang
lain lebih baik meninggalkannya.
Perasaan yang tidak
nyaman akan menghilangkan keberkahan ilmu yang kita miliki karena ilmu yang
dipelajari dalam keadaan hati tidak ridho tentu tidak akan sampai ke dalam hati
dan yang ada hanyalah mencela dan dosa.
2. Bersahaja
Guru seharusnya
memiliki tampilan yang baik, sifatnya yang bersahaja, keilmuanya mantap dan
berkharisma.
Jika guru sebagai orang
tua mampu membina keluarganya menjadi potret keluarga sederhana, itulah sumber
inspirasi. Guru tersebut menjadi
terhormat, dicintai, dan didengar kata-katanya. Ini mendorong murid, orang tua
murid, rekan sejawat, dan masyarakat untuk juga berperilaku sederhana.
3. Takut
kepada Allah
Guru yang takut kepada
Allah Subhanahu wa ta'ala itulah yang patut dipilih untuk membimbing muridnya.
Luqman al-Hakim pernah menasihati anaknya: “Hai anakku, duduklah bersama para
ulama dan dekatilah mereka. Sebab Allah Subhanahu wa ta'ala menghidupkan hati
yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan tanah yang mati
dengan air hujan”
Maka, carilah guru yang takut
kepada Allah, bukan guru yang takut kepada manusia, atau takut jabatannya
hilang.(ysr).