image

Tingkatkan Kemampuan Literasi Siswa, Walas SMP Islam Athirah Bone Kompak Dukung Program Membaca

Setelah menerbitkan karya keempat bertajuk “Sky Boarding”, SMP Islam Athirah kembali menggalakkan program membaca wajib untuk seluruh siswa. Sejak  pekan ke-3 Juli 2021 atau awal pembelajaran di tahun ajaran baru 2021/2022, seluruh wali kelas kecuali kelas VII telah menginstruksikan kepada semua siswa untuk membawa buku bacaan saat akan masuk asrama di tanggal 21 dan 26 Juli 2021. Hal ini merupakan tindaklanjut dari hasil raker divisi budaya sekolah yang merumuskan program membaca siswa.

“Semua walas kompak menginstruksikan siswa untuk melaporkan 2 buku yang akan dibacanya semester ini, kecuali walas kelas VII yang memang masih belum pembagian kelas. Insha allah setelah MPLS, Walas kelas VII yang ditunjuk juga akan langsung menginstruksikan ke anak walinya,” Ujar Sulkipli HB, yang menjabat sebagai Wali Kelas IX.

Program literasi tersebut akan mewajibkan siswa setidaknya membaca 4 judul buku setiap tahun. di awal semester genap ini siswa wajib membaca 2 buku, 1 fiksi dan 1 nonfiksi. Buku yang akan dibawa dan dibaca siswa tersebut akan divalidasi terlebih dahulu oleh wali kelas terkait kelayakannya.

Nantinya siswa wajib membaca keseluruhan isi buku. Setelah itu sebelum Ujian Tengah Semester dan  Ujian Akhir Semester Ganjil,  siswa akan diuji pemahamannya terkait buku yang dibaca tersebut di depan guru bahasa Indonesia masing-masing. Kemampuan siswa mempresentasikan buku yang telah dibacanya akan menjadi nilai kompetensi dasar Buku fiksi dan nonfiksi di Rapor semester genap.  

Menurut Wakasek Kesiswaan, Eva Rukmana T, S.Pd.,Gr. Harapannya program ini akan membentuk budaya membaca siswa. Meski terkesan dipaksa  namun dirinya yakin bahwa nantinya hal ini akan menjadi kebiasaan dan membudaya.

“Tidak apa-apa dipaksa dulu, insha allah hal ini akan menjadi kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya di sekolah,” Ujarnya.

Tambahnya lagi, Sosok berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris ini mengaku rindu dengan suasana dan budaya siswa sebelum pandemi mewabah. Dirinya sangat rindu melihat siswa dimana-mana memegang buku, sampai mengantri di ruang makan pun mereka sambil membawa buku.

“Saya kangen dengan suasana sebelum pandemic, dimana-mana siswa terlihat membaca buku, bahkan sampai mengantre makan pun sambil membaca buku. Itu yang ingin saya kembalikan,”Akunya  lagi. Nurholis_Tim Web Athirah

 

Previous PostFlipped Classroom towards Self-directed Learners
Next PostSMP Islam Athirah 1 Turut Andil pada Vaksinasi Hari Kedua