
Gerakan Cinta Lingkungan Hidup dengan Daur Ulang Sampah di SMP Islam Athirah 1 Makassar
Sampah plastik adalah sampah yang ada di masyarakat yang
setiap hari ada dan susah untuk dihilangkan. Selain sampah plastik, sampah stryrfoam
juga semakin menjamur karena adanya toko makanan online yang mengemas makanannya dengan menggunakan Styrofoam. Juga
Eceng gondok yang merupakan gulma yang dapat merusak lingkungan perairan.
SMP Islam Athirah 1 Makassar menggiatkan peduli lingkungan
dengan mengajak siswa-siswi Athirah 1 mendaur ulang sampah yang ada di sekitar
mereka untuk menjadikan sesuatu yang berguna seperti kerajinan. Siswa Athirah diajak
mengubah mindset agar giat menjaga
lingkungan dengan bersama-sama mendaur ulang sampah.
Sesuai dengan Kurikulum Merdeka dengan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila(P5) Projek pertama pada Panen Karya di SMP Islam
Athirah 1 adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Sampah-sampah yang dikumpulkan dalam proyek ini dikelola kurang lebih 3
bulan dan hasilnya seperti hari Selasa (23/11) diadakan Panen Karya untuk
memamerkan hasil daur ulang siswa kelas 7.
Menurut salah satu pendamping projek P5 Munira,S.Pd., sampah
yang didaur ulang adalah sampah plastik, styrofoam, dan eceng gondok. Sampah plastik
didaur ulang menjadi vas/tempat pensil, pot bunga, dan lainnya dari botol air
minum mineral dan gelas kertas. Kresek dibuat menjadi bunga yang berwarna-warni.
Bahan Styrofoam dibuat menjadi pot bunga dan hiasan dinding. Eceng gondok yang
merupakan sampah di danau yang memblokir aliran air dibuat menjadi karya
anyaman seperti alas gelas, tikar, hiasan dinding dan lainnya.
“Siswa mengerjakan proyek mereka secara berkelompok membuat
kerajinan sesuai dengan jenis sampah yang telah dikelompokkan. Para siswa
membuat kerajinan sampai tuntas dengan waktu deadline yang telah ditentukan. Mereka mengerjakan dengan penuh
semangat dan tanggung jawab masing-masing kelompok untuk bisa berkreasi dan
menghasilkan karya yang terbaik.” ujarnya
Pada acara panen karya ini, turut hadir Ibu kepala dinas
Lingkungan Hidup kota Makassar Dr. Aryati Puspasari Abdi,M.Si. Bersama dengan
kepala dinas Pendidikan Kota Makassar Aryati memukul gendang sebagai tanda
dibukanya acara Panen Karya Profil pelajar Pancasila SMP Islam Athirah 1
Makassar.
Pada sambutan acara ini, Aryati menyampaikan bahwa sampah di
kota Makassar cukup memprihatinkan karena ada 800-1000 ton/hari yang dibuang
masyarakat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Antang. Ini menjadi
sebuah wacana tersendiri bagi kota Makassar untuk mencari solusinya agar tidak
terjadi gunung sampah yang tinggi menjulang karena setiap hari semakin
bertambah.
“SMP Islam Athirah sebagai sekolah adiwiyata sangat mendukung program pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Pengurangan sampah di kantin-kantin dengan meniadakan bahan-bahan plastik dan stryfoam adalah upaya mengajak siswa Athirah untuk mencintai lingkungan yang bebas dari sampah plastik. Melalui acara panen karya yang bertema projek gaya hidup berkelanjutan ini yang diterapkan pada Kurikulum Merdeka, Athirah mampu mengajak siswanya terutama kelas 7 untuk lansung mempraktikkan daur ulang sampah di sekitar mereka menjadi sesuatu yang berguna. Semoga semua personil Athirah lebih care mengelola lingkungan hidup dan memanfaatkan semua jenis sampah menjadi sesuatu yang berguna.” tuturnya