
Kunjungan Siswa Boarding Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga ke Situs Sejarah Leang-Leang, Dilepas Langsung oleh Wakil Direktur
Makassar,
14 Oktober 2024 — Siswa-siswi Boarding Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga
melakukan kunjungan edukatif/rihla ilmiah ke situs sejarah Leang-Leang bertempat
di Kab. Maros, Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari program belajar luar asrama yang bertujuan untuk memperluas wawasan sejarah dan budaya. Kegiatan ini
dilepas secara resmi oleh Wakil Direktur Boarding Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga,
yang turut menyampaikan harapannya agar para siswa dapat memanfaatkan
kesempatan ini untuk belajar lebih dalam tentang sejarah peradaban dan budaya
lokal.
Dalam
sambutannya, Wakil Direktur menekankan pentingnya kunjungan ini sebagai
tadabbur ayat-ayat kauniyah Allah SWT yang terdapat disana juga untuk memperkenalkan
para siswa kepada warisan budaya nenek moyang yang berusia ribuan tahun.
Situs
sejarah Leang-Leang terkenal dengan lukisan prasejarah di dinding gua yang
diperkirakan berusia lebih dari 51.000 tahun. Situs ini merupakan salah satu
peninggalan sejarah yang sangat bernilai, baik dari sisi ilmu pengetahuan
maupun kebanggaan lokal.
Selama
kunjungan, siswa mendapatkan penjelasan mendalam dari pemandu wisata tentang
sejarah dan makna dari lukisan dinding yang terdapat di dalam gua, termasuk
gambar cap tangan dan hewan yang menjadi simbol kehidupan masyarakat purba.
Para
siswa terlihat antusias mencatat informasi yang mereka peroleh dan terlibat
dalam diskusi interaktif dengan para pendamping.
Salah
satu siswa mengungkapkan rasa kagumnya setelah melihat langsung peninggalan
sejarah yang selama ini hanya dipelajari di dalam buku pelajaran. "Ini
pengalaman yang luar biasa. Saya tidak hanya belajar tentang sejarah, tapi juga
merasakan bagaimana kehidupan nenek moyang kita dulu yang tentunya ini semua adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT," ujar seorang siswa SMA
kelas X putra.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan karakter siswa, memperkuat rasa cinta mereka terhadap Al-quran yang termuat dalam ayat-ayat kauniyah dan cinta warisan budaya Indonesia, serta memupuk rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sejarah dan arkeologi.