image

Terapkan Sholawat, Owner ‘Hello Kitty Bone’ Ceritakan Perjalanan Bisnisnya di Sekolah Islam Athirah Bone


Kelas Inspirasi Sekolah Islam Athirah Bone kembali digelar pada Kamis 30 November 2023 di masjid Fatimah Kalla. Kali ini, Kelas Inspirasi diisi oleh salah satu orangtua siswa SMP Islam Athirah Bone, Shafwan Dzahirul Syarif. Beliau diminta hadir karena dinilai sebagai salah satu entrepreneur sukses di kabupaten Bone dengan segenap lika liku perjalanan bisnis sebelum menuai sukses.


Dalam sambutannya, Nuraeni, S.Pd., Kepala SMP Islam Athirah Bone menyatakan kesyukurannya atas terlaksananya kegiatan ini. “Patut kita syukuri bahwa sekolah kita menggagas Kelas Inspirasi sebagai sebuah kegiatan rutin bulanan yang bertujuan agar kita mampu membuka wawasan kita terkait profesi tertentu dan proses yang dilalui oleh pemateri yang hadir dalam mencapai kesuksesannya. Alhamdulillah, kali ini kita kedatangan salah satu pengusaha sukses di kabupaten Bone, bapak Dr. H. Syarifuddin HM, S.Sos., M.Si. Beliau yang kami tahu merintis usaha dari nol hingga sukses seperti ini. Olehnya itu, kita bisa memetik banyak pelajaran melalui hal-hal yang akan disampaikan oleh pemateri.”


Di paparan yang disampaikan oleh pemateri, ia menceritakan histori bisnis yang ia mulai. “Pada awal merintis usaha di tahun 2013, Omzet yang didapatkan pada hari pertama buka adalah sebesar Rp. 137.000. Hari kedua turun sebesar Rp.74.000, hari ketiga malah makin turun ke angka Rp. 36.000. Awalnya nama toko kami adalah toko Suvenir Murah, menjual bros dan bunga untuk ulang tahun. Pada saat itu, saya memutar otak sepertinya harus ada strategi baru untuk bisa mengembangkan bisnis ini. Saya kemudian banyak belajar dari salah satu pengusaha sukses di Bone juga, owner Surya Indah Group, ibu Hj. Faridah. Beliau mengajari saya ‘Kalau mau usaha kita sukses ada dua yang perlu dijaga, yaitu mulut dan banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW Karena ada banyak rahmat di dalam shalawat’. Saya lalu mulai terapkan shalawat setiap hari, akhirnya dapat inspirasi untuk ubah jenis barang jualan. Jadi saya merasakan betul dahsyatnya sholawat ketika merintis bisnis ini.”, ungkap pria kelahiran Bone, 25 Desember 1986 ini.


“Saya pernah merintis usaha minimarket sebelum 2013, namun saya merasa ini tidak terlalu menjanjikan. Awal 2013 saya punya goal di 2014 harus ada satu cabang. Tahun 2015 harus ada dua cabang, dan seterusnya. Kemudian saya merambah usaha kuliner pada tahun 2020 hingga sekarang. Begitulah cara saya menjalankan roda bisnis ini, tujuan harus jelas dan diperlukan komitmen.  Selain itu, kesuksesan juga harus dibarengi dengan attitude.”, lanjutnya.


Ia juga mendukung program entrepreneurship yang diadakan sekolah agar dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha di kalangan siswa.  “Kalau mau kaya ya jadi pengusaha”, selorohnya yang disambut tepuk tangan oleh hadirin. 


Selain itu, pria yang juga aktif dalam berbagai organisasi ini menambahkan, “Orang sukses itu perlu kerendahan hati, banyak belajar dengan orang-orang yang mendukung tujuan sukses anda. Jangan lupa  seringlah mengikuti seminar pengembangan diri atau bisa melalui media sosial yang banyak menyediakan bahan untuk kita belajar saat ini.”


“Sabar saat mengatasi masalah dan temukan solusi dari permasalahan yang dihadapi juga sangat penting. Karena dalam berbisnis pasti akan ada masalah. Namun, Ini bukan hanya dalam konteks bisnis saja bisa diterapkan, namun dalam proses belajar di sekolah juga bisa digunakan. Anda gagal ujian misalnya, tetap sabar dan lalu bangkit mencari solusi supaya tidak gagal lagi. Jangan berlarut-larut merenungi masalah. Jangan pernah ragu dan takut kalau dihadapkan pada masalah, karena Allah selalu bersama kita. Ingat, bersama kesulitan pasti ada kemudahan.”


Baginya, semua orang punya jatah sukses yang sama. “Kita ini sama-sama diberikan energi, kekuatan, peluang. Sisa habit kita yang membedakan kesuksesan kita. Dalam sural Albaqarah 286 Allah SWTkan bilang bahwa kita pasti bisa. Coba jadikan itu sebagai spirit menggapai kesuksesan.”


Bapak Haji Syarif juga menitipkan pesan kepada seluruh siswa, “Waktu itu seperti es krim, pasti akan meleleh atau habis. Waktu itu tidak bisa dibagi, yang bisa dibagi adalah energi untuk menghabiskan waktu itu. Maka gunakanlah waktu dengan baik.”, tutupnya.

Previous PostSD Islam Athirah 2 Raih Juara Umum Pada Lomba Aqsha Competition 2023
Next PostKelas Inspirasi Sekolah Islam Athirah, Gali Kiat Sukses Pengusaha Muda Bone