
Awali Tahun Ajaran baru dengan Pelatihan
Mengawali tahun ajaran baru tahun 2019 Sekolah Islam Athirah mengadakan
pelatihan untuk seluruh guru dan karyawan 1/07/19
Sebagai lembaga pendidikan, Sekolah Islam Athirah terus berusaha menghadirkan konsep
dan pelayanan terbaik untuk anak didik.
Syamril selaku direktur Sekolah Islam Athirah mengawali pertemuan materi
open mind, tentang prospek tantangan dan tujuan
sekolah, serta penyampaian tema besar Sekolah Islam Islam Athirah “Tahun
Jaminan Mutu”
Salah satu kemampuan yang harus tetap diasah adalah Emosional, Spiritual,
dan Quotient, selain bekal sebagai mengajar juga bahan
untuk bersosialisasi.
Materi ESQ disampaikan Mukhlis Syamsuddin dihadapan 500 guru dan
karyawan beliau mengawali training dengan ice breaking.
Berikut ringkasan materi beliau :
Mengajar adalah pekerjaaan mulia. Mulia karena mengajarkan
kebaikan. Mengajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Mendidik siswa dari tidak baik menjadi baik
akhlaknya. Apatahlagi jika dilakukan
dengan baik dan benar. Akan mendapatkan pahala dari kebaikan proses mengajar
yang didesainnya. Serta mendapatkan pahala besar dengan niat yang benar
mengharap ridha Allah.
Ada tiga macam alasan yang mendorong guru mengajar.
Pertama, dorongan fisiologis. Pada tingkatan ini guru
mengajar untuk memenuhi kebutuhan fisik. Mengajar karena ingin mendapatkan
gaji. Ini wajar saja. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan
keluarga. Namun ada yang sangat ekstrim. Yang menakar semua tenaga dan waktunya
adalah uang. Terkadang tidak segan menanyakan berapa yang saya dapat dari
pekerjaan itu. Atau jika saya kerjakan itu. Apa yang saya dapat. Orientasi
kerja adalah uang (materi) .
Kedua, dorongan emosional. Pada level ini guru mengajar
karena alasan aktualisasi diri, mengajar karena ingin mendapatkan pengakuan
atau penghargaan. Mengembangkan diri karena alasan popularitas. Hebat, cerdas
dan pujian lainnya adalah sanjungan yang digemari. Bahkan mungkin mengajar
karena alasan cinta dan kesenangan belaka.
Ketiga, dorongan spiritual. Pada level ini guru mengajar
bukan karena materi. Bukan pula karena popularitas semata. Tetapi mengajar
karena dorongan ibadah. Menyampaikan kebenaran dari ayat ayat Allah. Mengabdi
kepada penciptanya.
Karena itu dia bersemangat dalam mengajar. Tidak mudah
mengeluh. Waktunya didesain baik agar efektif dalam mengajar. Mengapa? Karena
setiap detik menit yang digunakan adalah ibadah. Guru seperti ini berupaya
untuk berkonstrubusi lebih banyak. Semakin banyak berkonstribusi dalam mengajar
dan mendidik semakin dia bahagia.
Sungguh bahagia guru yang bisa sampai pada level ini.
Mengajar karena mengharap ridha Allah semata. Paham benar makna mengajar. (the
meaning of porpuse).