
SIDANG MAKALAH : ADU GAGASAN AWAL BAKAL PASLON KETOS DAN WAKETOS SMA ISLAM ATHIRAH BONE
TIM JURNALIS, PANYULA--- Kunci berhasilnya suatu kegiatan ialah terlaksananya tahap demi tahap dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Salah satu tahap dari suksesnya pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Islam Athirah Bone periode 2023-2024 adalah Sidang Makalah kandidat bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Sidang makalah tersebut digelar pada tanggal 9-10 November 2023 bertempat di Selasar Lantai Satu SMA Islam Athirah Bone.
Pada sidang makalah ini, terdapat 4 pasangan bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Islam Athirah Bone yang memaparkan isi dari makalah yang telah mereka susun selama satu pekan lamanya sebagai tahapan seleksi selanjutnya pada pemilos ini. Empat pasangan kandidat bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS memaparkan isi makalah sesuai urutan tampil yang sudah ditentukan pihak KPUS (Komisi Pemilihan Umum Siswa). Pemaparan pertama dari pasangan Zulkarnail-Zaki Shafwanul, pasangan Andi Syahdewa-Aura Aisya di tampilan kedua, pasangan Amanullah Abbad-Nurul Waqiah tampilan ketiga, dan pemaparan terakhir oleh pasangan Ahmad Furqan-Keyzya Zavana.
Makalah yang dipaparkan oleh keempat pasangan bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua bertema Budaya, dimana budaya dianggap sebagai ciri khas, kebiasaan,serta norma positif bagi Sekolah Islam Athirah Bone. Berikut beberapa poin penting paparan gagasan masing-masing bakal pasangan calon yang berhasil kami rangkum:
Zul-Zaki : AUC
Sidang makalah dibuka oleh pasangan Zulkarnail dan Zaki Shafwanul dengan judul makalah “Peran Pemimpin dalam Melestarikan Budaya Athirah dengan Menerapkan Program Sekolah Berbasis AUC (Anggun, Unggul, Cerdas)”. AUC sendiri adalah moto dari Sekolah Islam Athirah yang digemakan dan ditanamkan pada diri setiap siswa-siswi Sekolah Islam Athirah selama bertahun-tahun.
Dalam proses pemaparan, pasangan Zulkarnail dan Zaki Shafwanul mengatakan bahwasanya moto adalah dasar ataupun landasan dari lahirnya budaya. Sehingga dengan adanya program sekolah yang berbasis AUC, diharapkan mampu melestarikan budaya Athirah yang berangsur pudar selama 3 tahun terakhir. Menurut Zaki Shafwanul sebagai bakal calon wakil ketua OSIS, salah satu budaya yang hampir hilang adalah sikap memperhatikan dan menghargai orang yang sedang berbicara di depan umum.
Dewa-Ausya : 5R, 5S dan Kejujuran
Sidang dilanjutkan dengan paparan kedua oleh pasangan Andi Syahdewa dan Aura Aisya dengan judul “Efektifitas Program Kerja Budaya dalam Mengembalikan dan Mempertahankan Budaya Athirah”. Menurut pasangan bakal calon ini, terdapat tiga poin yang menjadi fokus utama dalam pembahasan makalah yang mereka buat. Yang pertama, apa tantangan yang dapat menghambat proses pemulihan dan mempertahankan budaya Athirah? Dua, apa solusi inovatif dalam proses pemulihan dan mempertahankan budaya Athirah? Dan yang terakhir, apa penerapan solusi inovatif tersebut dalam memulihkan dan mempertahankan budaya Athirah?
Adapun budaya yang menjadi fokus utama dalam makalah bakal calon tersebut yaitu 5S, 5R, dan kejujuran. Oleh karena itu mereka merancang dua program kerja untuk membantu pemulihan budaya tersebut, yaitu C’MON (Culture Month) dan EQUADOR (Equality’s Ambassador).
Anul-Citra: 3S
Pemaparan ketiga dipaparkan oleh pasangan Amanullah Abbad dan Nurul Waqiah Sofirah dengan judul makalah “Pelestarian Budaya Athirah dengan 3S, Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi”. Mereka mengangkat 3S sendiri sebagai solusi atas 3 isu yang menjadi fokus utama pada pembahasan makalah tersebut yaitu isu munculnya bullying, global warming, dan kurangnya perhatian khusus terhadap penerapan budaya yang ada di sekolah.
Memanusiakan manusia. Memang tugas ini diberikan kepada manusia itu sendiri tapi hal tersebut juga merupakan tugas tersulit yang dibebankan kepada manusia yang mana.
Pasangan ini mengklaim alumni SMP Islam Athirah pantas untuk menjadi bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS. Karena pihak kandidat merasa alumni lebih memahami mengenai budaya Athirah khususnya memanusiakan manusia. Di sisi yang sama pasangan ini menganggap bahwa alumni lebih mampu untuk meneruskan budaya Athirah yang lawas.
Furqon-Keyzya : Budaya Belajar
Pemaparan terakhir sebagai penutup agenda hari ini ialah paparan oleh bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS Ahmad Furqan dan Keyzya Zavana. Pasangan ini mengangkat judul “Membangun Kembali Budaya Belajar yang Kuat dengan Peran Aktif Ketua dan Wakil Ketua OSIS sebagai Role Model bagi Siswa”.
Saat ditanya mengenai langkah jitu pasangan ini untuk merealisasikan kembalinya budaya belajar yang kuat, mereka berencana mengadakan temu alumni. Dimana acara ini akan melangsungkan dialog antara alumni SMA Islam Athirah Bone angkatan-angkatan terdahulu dengan siswa. Agar siswa diberikan gambaran mendetail terkait kondisi budaya belajar di Athirah Bone yang ideal itu seperti apa.
Dewan penguji makalah tidak hanya mempertanyakan upaya bakal paslon ini, mereka juga mempertanyakan kelayakan sang bakal calon ketua OSIS, Ahmad Furqan. Mengingat Ahmad Furqan merupakan satu-satunya calon ketua OSIS yang bukan alumni SMP Islam Athirah Bone. Ia berani melawan stereotipe siswa bahwa calon ketua OSIS harus berasal dari kalangan alumni.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Furqan menjawab ia yakin bahwa setiap orang pasti memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap dirinya. Memang ia bukan yang terbaik, namun ia akan selalu berusaha untuk menjadi pemimpin yang layak. Dengan cara menambah satu soft skill setiap harinya.
Itulah paparan isi makalah dari setiap pasangan bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS, semoga dengan diadakannya acara ini pemilih dapat memperoleh gambaran sementara dan menimbang-nimbang siapa yang akan dipilih di hari pemilos nantinya.