English Day di Hari Kamis, Warga SMP Islam Athirah Bone Wajib Ngobrol Pakai Bahasa Inggris
Setelah
sukses dengan program literasi yang membawa SMP Islam Athirah Bone bertengger
di puncak capaian AKM Literasi Nasional di angka 100%, kini sekolah di bawah
naungan Kalla Group tersebut mulai mengembangkan kompetensi berbahasa
siswa-siswinya. Tidak hanya siswa saja, Program English Day ini juga menyasar
guru dan karyawan untuk aktif berbahasa Inggris sekali dalam sepekan.
Hari
Kamis (1/2), Pagi itu sekitar pukul 07.30, seluruh siswa berkumpul di depan
layar monitor yang ada di depan ruang guru SMP Islam Athirah Bone. Segelintir siswa
tampak sibuk menyalin materi di papan kecil. Tidak lama kemudian, Sir Fikar
begitu, ia dipanggil, mulai menyampaika beberapa materi percakapan sederhana
dalam bahasa Inggris.
Seluruh
siswa tampak khidmat menyimak beberapa penjelasan terkait penggunaan bahasa Inggris
aktif. Conto-contoh percakapan pun ditayangkan dimonitor seukuran 50 inchi tersebut.
tidak lama kemudian sebuah sirine panjang berbunyi. Sebuah tanda yang
mengisyaratkan bahwa seluruh warga SMP Islam Athirah mulai untuk beralih bahasa,
dari bahasa Indonesi ke bahasa Inggris.
Mutlak
seluruh warga diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar komunikasi pada hari ini (Kamis, 1/2) serta hari hari kamis sebelum
dan sesudahnya. Program English Day dimulai sejak pukul 08.00 – 15.00 saat
pembelajaran sekolah berakhir. Artinya adalah segala bentuk interaksi dan
layanan di SMP Islam Athirah wajib menggunakan bahasa Inggris.
Zulfikar
Wibisono sebagai salah satu guru bahasa Inggris yang bertugas mengeksekusi
program ini mengaku bahwa sebuah tantangan yang berat namun bukan mustahil
untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris warga Athirah Bone. Menurutnya hal
itu dapat terwujud bila seluruh stake holder sekolah saling mendukung satu sama
lain untuk mewujudkan kompetensi berbahasa asing yang mumpuni dan dapat dijadikan
salah satu jaminan mutu siswa.
Tidak
hanya siswa, SMP Islam Athirah Bone pun menyiapkan beberapa program pendukung
untuk guru agar juga dapat mengawal program english daya, diantaranya adalah kursus
offline di setiap hari senin, serta kursus online yang digelar di akhir pekan
dengan menjalin kemitraan dengan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang
ada di kota Makassar.
“Kita
berupaya agar selain siswa, guru juga wajib memiliki kompetensi bahasa Inggris
yang baik. Apalagi kompetensi bahasa asing ini kan menjadi salah satu penilaian
rapor kinerja guru. Selain itu, tentu guru yang punya kompetensi bahasa asing
tentunya juga bisa mengawal suksesnya program English Day ini,” Ungkap Nuraeni,
S.Pd.,Gr. , Kepala SMP Islam Athirah Bone. Nurholis_Tim Web Athirah (ig:
@nurholismuh)