image

Pesona Senyum, Salam, dan Sapa

Pagi hari sekitar pukul 10 lewat 40 menit, tepatnya hari Selasa 16 Juli 2024, Seorang bapak dan istrinya datang mendaftarkan anaknya masuk SD Athirah Bone. Begitu pasangan suami istri itu menginjakan kaki di selasar lantai 1 gedung SMP dia langsung mendapatkan senyum dan sapaan dari seorang petugas kebersihan (CS) Sekolah Islam Athirah Bone.

"Assalamualaikum" Ady memberi salam

"waalaikumussalam"jawab Bapak itu

"Dimana ruang kelas SD?" tanya bapak itu

Ady kemudian mengarahkan pasangan suami istri itu keruangan SD sambil pegang gagang sapu karena kebetulan pada saat itu Ady lagi menyapu lantai 1 gedung SMP.

Kemudian pasangan itu menuju ke ruang SD untuk bertemu Kepsek SD.

Tak berselang lama bapak dan istrinya keluar dari ruangan SD dan hendak menuju mobilnya untuk pulang, namun melewati jalur dimana Ady menyapu dan lagi-lagi pasangan suami istri itu mendapatkan senyum dan sapaan.

"sudah ketemu sama Bu Eva, Pak?", tanya Ady sambil tersenyum

"Sudah Pak", jawabnya sambil membalas senyuman Ady, lalu berjalan menuju ke mobilnya.

Tak berselang lama Bapak itu tiba-tiba kembali dan bertanya dengan bahasa yang sopan dan santun

"dimana letak gedung SMP-nya Pak", tanya Bapak itu pada Ady.

"Ini gedung SMP-nya Pak", jawab Ady.

"Ada yang bisa dibantu Pak", tanya Ady kembali

"Mau tanya-tanya persyaratan masuk SMP", jawab Bapak itu dengan senyum penuh arti

"Kebetulan ada anak saya tahun depan sudah tamat SD, dan sekarang sekolah di Papua" bapak itu menjelaskan.

Lalu Ady mengarahkan bapak itu menuju ke ruang CIO untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai persyaratan mendaftar masuk ke SMP Athirah Bone. Bapak itupun memanggil istrinya dan menuju ke ruang CIO untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Kini, bapak itu sudah mendapatkan informasi lengkap oleh petugas CIO dan siap mengantarkan buah hatinya untuk merasakan pengalaman baru di SMP Athirah Bone setelah anaknya tamat SD nanti.

 

Disinilah Ady mendapatkan ilmu baru kalau setiap senyum, salam dan sapa yang kita berikan pada orang, itu bagaikan doa dan harapan baru untuk masa depan sebuah kesuksesan. Rasa haru dan bahagia menyelimuti hati Ady, karena ia yakin bahwa bapak itu telah mendapatkan suatu pelayanan terbaik yang mungkin selama ini bapak itu belum pernah dapatkan dari seorang CS (petugas kebersihan).

Di sini, Ady juga menyadari bahwa senyum, sapa dan salam-salam yang ia berikan bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga simbol dukungan dan rasa persaudaraan pada orang tua murid. Hal seperti inilah yang bisa meningkatkan semangat orang tua murid bahwa ia tidak sendirian dalam mengantarkan anaknya menggapai mimpinya.

Jadi dengan menerapkan sistem 3S(senyum sapa dan salam), dapat menjadi simbol dan ciri khas Sekolah Islam Athirah Bone, dan sangat diimpikan oleh semua orang tua siswa.

Muliady. Penulis adalah karyawan Cleaning Service di SMP Islam Athirah Unit Bone

Previous PostUpacara Pembukaan MPLS, Pimpinan Sekolah Islam Athirah Ingatkan Jauhi Bullying di Lingkungan Sekolah
Next PostMembangun Kolaborasi dan Gotong Royong Melalui Outbond SMA Islam Athirah Bukit Baruga