Mengenang Perjuangan Kartini, SMP Islam Athirah Makassar Gelar Nonton Bareng Film Kartini Princess of Java
Makassar. Dalam rangka memperingati
momen hari Kartini tanggal 21 April, SMP Islam Athirah Makassar gelar nonton
bareng, Senin (22/04/2024) di Mini Teater Menara Athirah lantai 2. Acara ini
diikuti oleh siswa kelas 7 dan kelas 8 bersama pimpinan dan guru-guru SMP Islam
Athirah Makassar.
Ada yang berbeda dari seragam
siswa, guru dan karyawan Athirah pada hari ini Senin 22 April 2024. Dalam
rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari Ahad 21 April 2024,
manajemen menetapkan seragam siswa, guru dan karyawan yaitu baju kebaya atau batik
untuk perempuan dan batik untuk laki-laki.
Tidak hanya memakai seragam khas,
peringatan Hari Kartini juga diisi dengan upacara bendera. Bahkan siswa SMP
Athirah Kajaolalido menonton bersama film Kartini Princess of Java yang
dibintangi oleh Dian Sastro. Harapannya dengan menonton film tersebut siswa
dapat mengambil inspirasi, spirit dan semangat dari kehidupan Ibu Kartini
sebagai Pahlawan Nasional.
Semua siswa menonton dengan
tenang. Beberapa siswa dan guru menangis haru akan perjuangan Kartini. Setelah
menonton, para siswa menuliskan inspirasi yang mereka dapatkan dari kehidupan
Ibu Kartini. Berikut 5 inspirasi yang dapat menjadi pelajaran.
Inspirasi pertama disampaikan
Aqilah Aprhodite Mulya, siswa kelas 8 Omar Khayyam yang menuliskan
"perubahan tidak akan terjadi sendiri, harus ada seseorang yang
merubahnya". Demikianlah kehidupan Kartini yang meski berumur 25 tahun
tapi mampu melakukan perubahan di kehidupan kaum perempuan. Wajar saja pada
tahun 1964 Presiden Soekarno mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.
Inspirasi kedua disampaikan oleh
A. Rifqah Fadhillah Nasrudin, kelas 8 Al-Khazin menuliskan bahwa Kartini adalah
sosok inspiratif dalam mewujudkan kemerdekaan hak perempuan Indonesia untuk
mendapatkan kesetaraan. Perempuan dapat meraih cita-cita untuk menjadi
perempuan yang berpendidikan tinggi dengan berusaha dan belajar. Tetapi di sisi
lain juga harus meredam ego dan patuh kepada orang tua.
Kehidupan Kartini adalah
keteguhan, perjuangan, kebebasan, kesabaran, kesetaraan, dan nasionalisme.
"Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan
penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang."
Inspirasi ketiga seperti
dituliskan oleh Muh. Naqib Ruslan kelas 8 Omar Khayyam, yaitu "Perubahan
tidak bisa dilakukan sendirian, tetapi perubahan bisa berhasil jika di lakukan
bersama- sama". Jika ada mimpi yang ingin digapai seperti Ibu Kartini maka
buatlah perubahan di dalam hidup kita dan mencoba untuk keluar dari zona
nyaman.
Inspirasi keempat seperti
disampaikan oleh Kinaya Indah Ranggina, kelas 7 Al - Jauhary, bahwa bukan cuma
seorang lelaki pribumi atau warga negara asing yang bisa sukses menggapai
cita-cita. Perempuan Indonesia juga bisa setara atau bahkan jauh lebih hebat
dari mereka. Perempuan perempuan pada
saat jaman penjajahan yang dianggap “hidup hanya untuk menikah”. Namun adanya
perjuangan Kartini, perempuan Indonesia bisa mendapatkan hak yang sama dengan
laki laki. Indonesia bisa menjadi negara yang aman bagi perempuan untuk meraih
kesuksesannya.
Inspirasi kelima sebagaimana
dikemukakan oleh Zahrah Nabila Dodi, kelas 7 Ibnu Rusyd yaitu jangan gampang
menyerah dan terus berusaha menggapai cita-cita, walaupun ada orang yang tidak
setuju. Tidak usah pedulikan omongan orang tersebut, walaupun raga dan tubuh
tertutup tapi pikiran akan terus berjalan seluas- luasnya.
Seperti juga disampaikan Emilia
Zahra Situmorang kelas 8 Ibnu Abbas, jika kita ingin merubah sesuatu, maka kita
harus berani beda sendiri dan memecahkan sistemnya. Kartini merupakan sosok
yang inspiratif, karena ia tangguh dan pantang menyerah dalam mewujudkan
keinginannya. Kartini dapat merubah pandangan rakyat Indonesia terhadap
perempuan dari yang hanya ibu rumah tangga menjadi ibu rumah tangga yang dapat
menempuh pendidikan dan hak seperti laki-laki.
Semoga peringatan Hari Kartini
setiap 21 April tidak hanya menjadi rutinitas dan formalitas tanpa makna. Tapi
menjadi peringatan untuk mengambil pelajaran bahwa perjuangan untuk melakukan
perubahan dan perbaikan harus terus dilakukan. Ibu Kartini telah
membuktikannya. Meski umurnya hanya 25 tahun tapi nilai perjuangannya terus
hidup selamanya. Selamat Hari Kartini.
Laporan: Muh.Naqib Ruslan (Ketua
OSIS SMP Islam Athirah Makassar)