
Tahun Baru, Kurikulum Baru
Tahun ajaran baru segera akan terlaksana segala persiapan dalam hal
menyambut siswa baru, menyambut siswa di tingkatan yang baru mulai di rancang
sedemikian rupa. Para pendidik sibuk berbenah dengan melihat acuan satu tahun
kebelakang apa yang kurang dan apa yang perlu di tingkatkan. Yang paling
mendasar di lakukuan oleh para pendidik adalah program dan sistem pembelajaran
apa yang akan di terapkan kedepannya.
Tak terkecuali para pendidik
di Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga yang saat ini memakai kurikulum merdeka
belajar untuk siswa kelas 7 yang akan naik ke kelas 8, dan kurikulum AIHES
untuk siswa kelas 8 yang akan naik ke kelas 9.
Para pendidik di SMP Islam Athirah Bukit Baruga terkhusus yang akan mengajar difase kelas 7 dan 8 wajib
memberikan inovasi dan kreativitas dalam hal pemberian ilmu kepada siswa.
Kurikulum merdeka belajar membebaskan dan memerdekakan siswa dalam hal
pembelajaran, tidak lagi guru menjadi sumber melainkan siswa sebagai pusat
pembelajaran. Para pendidik tidak lagi memaksakan siswa dalam suatu hal tetapi
memberikan solusi agar siswa berkeinginan terlibat.
Disinilah para guru dituntut mengeluarkan kreativitasnya dalam
mengajar dalam mengolah kelas. Guru tidak hanya mampu memnyampaikan materi ajar
tapi lebih dari pada itu, mampu memberikan pelayanan kepada siswa dan
mengetahui pemamhaman peserta didik dari awal pembelajaran.
Kurikulum merdeka belajar yang di terapkan SMP Islam Athirah Bukit
Baruga sangat singkron dengan apa yang selama ini sudah dilakukan oleh sekolah.
Sisa membenahi dan memberikan tambahan untuk menunjang pada saat pemberian
materi. Lebih utama para guru mempersiapkan teknik dalam hal melakukan assesmen
diagnostik karena hal ini sangat jarang dilakukan untuk mengenal peserta didik
dan mengetahui kemampuan awal sebelum memberikan materi kepada peserta didik.
Selain fokus mempersiapkan assesmen diagnostik para guru juga wajib mempersiapkan perangkat ajar termasuk modul ajarnya, dimana modul ajar harus di buat sedemikian rupa agar mudah dipahami dan di aplikasikan di lapangan. Pembelajaran di senangi dan disukai peserta didik bergantung bagaimana guru mengemas materi tersebut sehingga para peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan dengan materi yang disajikan oleh guru.