image

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Mapel IPA

Penulis : Rini Budiarti,S.Pd.,M.Pd. (Guru IPA SMP Islam Athirah 1 makassar)

Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang memperhatikan tiga aspek kebutuhan belajar murid yakni kesiapan belajar, minat serta profil belajar. Kesiapan belajar terkait dengan keterampilan dan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh murid. Minat merupakan keinginan atau hasrat yang ada dalam diri, sedangkan profil belajar menyangkut segala hal yang memungkinakan murid bekerja dengan cara yang disukai. Profil belajar dipengaruhi bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, gaya belajar, dan kekhususan lainnya.

Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan proses mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Secara teknis kebutuhan belajar murid dapat diungkap melalui angket, wawancara langsung, maupun melalui informasi yang didapat dari guru lain yang mengajar pada tahun sebelumnya. Setelah proses identifikasi kebutuhan belajar, tahap berikutnya adalah perancangan dan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam proses pembelajaran di kelas. Ada tiga model yang dapat dilakukan untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

Diferensiasi konten artinya menyesuaikan materi apa yang akan diajarkan dengan respon murid terhadap kesiapan, minat dan profil belajar. Untuk capaian kompetensi dasar yang sama, pembelajaran bisa dimulai dengan hal yang berbeda untuk setiap murid. Ada murid yang hanya bisa berpikir sederhana, dan ada yang sudah bisa berpikir kompleks. Ada murid yang bisa berpikir abstrak namun tak jarang murid yang membutuhkan contoh konkret. Oleh karena itu, dalam pembelajaran diferensiasi seorang guru dituntut untuk memiliki cara yang beragama untuk memulai pelajaran sehingga suasana belajar bisa kondusif dan murid siap untuk belajar dengan perasaan senang.

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan berbagai cara selama proses pembelajaran berlangsung. Intinya semua proses yang terjadi harus memfasilitasi serta membuat murid merdeka belajar. Contoh yang dapat dilakukan adalah melakukan kegiatan berjenjang. Misalnya untuk capaian yang sama dapat dilakukan dengan tahapan proses yang berbeda tergantung kemampuan murid. Demikian juga dengan variasi dalam waktu pengerjaan, pengelompokan yang fleksibel, serta pengembangan kegiatan yang bervariasi lainnya. Contoh dalam pembelajaran IPA, untuk mempelajari sel murid kelas VII SMP dapat mempelajari dengan berbagai cara yang semuanya difasilitasi oleh guru. Murid yang suka musik belajar melalui lagu tentang sel, murid yang suka membaca dan mengamati gambar dapat disuguhkan sebuah artikel yang menarik, sementara murid yang lebih suka bergerak dan mengerjakan sesuatu bisa dipandu oleh guru dengan cara membuat model dengan menggunakan plastisin atau pun tepung terigu.

Diferensiasi produk menyangkut dua hal yakni berupa tantangan dan pilihan dalam membuat tugas. Misalnya dalam pembelajaran IPA kelas IX pada materi tentang penyakit menular seksual, murid diminta untuk membuat suatu produk yang berisi imbuan kepada masyarakat untuk menjalankan gaya hidup yang mendukung kesehatan organ reproduksi. Murid-murid dapat diberi pilihan misalnya membuat gambar atau poster, tulisan atau artikel, maupun membuat video atau vlog kampanye/ajakan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam menerapkan diferensiasi produk yaitu guru harus menyampaikan ekspektasinya kepada murid tentang tugas yang diberikan baik menyangkut konten mauapun kualitas tugas. Guru juga harus memberi contoh cara membuatnya.

Pembelajaran diferensiasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran diferensiasi memiliki ciri di antaranya setiap orang harus merasa disambut, dihargai, merasa aman, serta mendapatkan keadilan yang nyata. Setiap orang juga memiliki harapan untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan. Dengan pembelajaran diferensiasi guru dan murid berkolaborasi untuk mencapai kesuksesan.


Editor : Hasniwati Ajis (Tim Web SMP Islam Athirah 1 Makassar)

                

Previous PostKSM Tingkat Kabupaten Bakal Digelar, Seperti ini Persiapan SMA Islam Athirah Bone
Next PostSemarak Pekan Merah Putih TK Islam Athirah 2