
Bersosial Media Selama Libur Asrama, Hindari Membuat Postingan Status Seperti ini!
Halo Sobat Athirah, “Libur telah tiba”. Begitu mungkin penggalan lirik lagu dari penyanyi cilik Tasya Kamila yang sekarang sudah tidak cilik lagi. Untuk santri dan santriwati yang tinggal di pondok. Libur dan kepulangan ke rumah menjadi sesuatu yang ditunggu, bukan hanya karena kerinduan akan kamar pribadi dan berkumpul dengan keluarga, tetapi lebih dari itu libur pondok/asrama artinya bisa bermain gawai sepuasnya di rumah.
Gawai dan internet untuk generasi milenial bukan lagi sebagai ajang gaya-gayaan dan kemewahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Gawai tanpa data ibarat nasi tanpa lauk. Kapan saja dan dimana saja, remaja butuh informasi dan media aktualisasi diri, dan internet dengan media sosial serta kemudahannya menjadi sebuah solusi.
Bak pisau bermata dua, internet dengan sosial medianya bisa menjadi media yang bermanfaat, tetapi juga bisa menjadi media yang dapat membahayakan dan membawa penggunanya ke lembah dosa. Luangnya waktu yang dimiliki di rumah membuat kita akan punya banyak kesempatan scrool up atau bermain media sosial. Lalu kemudian apa saja sebenarnya yang tidak boleh kita bagikan di sana. Dilansir dari berbagai media, berikut ini tujuh hal yang tidak perlu kita umbar di media sosial.
1. Ibadahmu
Membagikan kegiatan ibadah dengan tujuan pamer dapat membuat orang banyak kesal dan benci, dan hal itu tidak boleh. Kecuali jika kalian membagikan kebaikan dengan tujuan membantu dan memberikan manfaat itu tidak masalah. Sebab, dengan postingan kamu banyak orang yang melihat mereka semua malah berpartisipasi untuk membantu
2. Rencanamu
Jika anda punya rencana, membagikan rencana anda di media sosial sebaiknya dilakukan pada saat rencana tersebut telah berjalan atau berhasil dengan baik. Sehingga kalau rencana tersebut karena berbagai sebab tidak bisa dilakukan maka anda tidak akan mendapatkan cap sebagai pembual.
3. Pendapatanmu
Tidak perlulah membagikan pendapatan dan pengeluaranmu di media sosial, untuk apa juga. Kecuali keluarga dan yang kita kasih tahu, orang lain tidak berhak mengetahui hal tersebut. jika hal tersebut dibagikan ke media sosial yang sifatnya luas yang bukannya mendapatkan pujian malah kita mendapatkan hujatan dari para netizen yang tidak suka dan membuat iri banyak orang karena merasa belum bisa mencapai kesuksesan yang kita dapat.
4. Persoalan hidupmu
Selain tidak memiliki tujuan yang cukup jelas, belum tentu membagikan persoalan hidup akan dapat menuai simpati. “Pamer” persoalan pribadi di media sosial hanya membuat Anda terlihat menyedihkan. Jika ada masalah yang terjadi, langkah yang paling baik adalah segera menyelesaikannya. Membagikannya melalui media sosial bisa menuai respon buruk atau bahkan dapat memancing persoalan baru.
5. Penderitaanmu
Kebanyakan orang membagikan masalah ini di media sosial untuk meringankan beban mereka. Sebab, mereka berpikir jika masalah ini di bagikan di media sosial sama saja dengan kita bercerita. Padahal sebenarnya hal tersebut tidak baik karena tidak semua orang yang membaca postingan kamu mereka akan peduli dengan masalah kita, kecuali orang yang membaca mungkin kenal dan paham akan perasaan kita. Maka lebih baik jika kalian ceritakan masalah pribadi dan keluarga kepada sahabat dan teman dekat. Atau lebih baik jika diselesaikan dengan membicarakannya kepada keluarga agar mendapatkan jalan keluar.
6. Screen shoot chat
Baik chat seru atau menyebalkan, sebaiknya chat screenshot tidak diumbar di media sosial. Karena belum tentu yang kamu chat itu juga setuju percakapan itu dibagikan ke media sosial
Selama liburan di rumah, baiknya kita lebih bijak dalam memanfaatkan waktu dan kesempatan dalam bermain gawai, internet, dan media sosial. Postinglah status, tulisan, gambar, atau video yang memberikan manfaat kepada orang yang melihatnya. Kurangi screen time mu dan habiskan banyak waktu bersama keluarga dan teman-teman. Selamat berlibur, Sobat Athirah. Nurholis_Tim Athirah Web (ig @nurholismuh)