
Sambut Hari Batik Nasional, Warga SMP Islam Athirah Bone Kenakan Batik Beragam Motif
Seluruh warga SMP Islam Athirah
Bone, pada hari Senin (2/10) kompak mengenakan batik saat mengikuti kegiatan
belajar di sekolah. bukan tanpa alasan mengingat hari itu adalah Hari Batik
Nasional yang ditetapkan pemerintah setiap tanggal 2 Oktober.
Beragamnya latar belakang budaya guru
dan siswa di Athirah Bone membuat motif batik yang dikenakan pun beragam pula. Tidak
sedikit dari guru dan siswa yang menggunakan corak batik khas sulawesi pada kesempatan tersebut. Susana
tampak lebih meriah ketika semua warga sekolah berkumpul bersama mengenakan
batik ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Fatimah
Kalla.
Kepala SMP Islam Athirah Bone,
Nuraeni, S.Pd.,Gr. Menjelaskan bahwa sebenarnya di SMP Islam Athirah Bone, ada
hari khusus mengenakan batik setiap bulannya sebagai seragam guru dan siswa, ini
bertujuan untuk menjaga kearifan lokal dan budaya nusantara. Anak-anak diajarkan
agar tidak melulu fokus pada budaya yang lagi trend saja, tetapi juga mampu
menjaga dan melestarikan budaya lokalnya.
“di SMP Islam Athirah Bone, kami
ada hari khusus pakai batik setiap bulannya sebagai seragam guru dan siswa, ini
bertujuan untuk menjaga kearifan lokal dan budaya nusantara. Anak-anak diajarkan
agar tidak melulu fokus pada budaya yang lagi trend saja, tetapi juga mampu
menjaga dan melestarikan budaya lokalnya,” Ungkapnya saat diwawancarai.
Dikutip dari laman Harian Kompas,
Hari Batik Nasional sebelumnya ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 33 Tahun 2009 untuk menindaklanjuti pengakuan batik sebagai warisan
budaya dunia tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Dikutip dari laman UNESCO, kerajinan batik terjalin dengan identitas
budaya masyarakat Indonesia melalui makna simbolis dari warna dan desainnya.
Batik disebut mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas warga Indonesia. Nurholis_Tim Athirah Web (ig: @nurholismuh)