image

Meriah, Hari Terakhir MPLS SMA Islam Athirah 1 Makassar Ditutup dengan Parade Ekskul

Hari kedua MPLS (Selasa, 16/7/2019) berjalan lancar. Salah satu materi yang paling berkesan yaitu “Public Speaking” yang dibawakan oleh Dr. Muhammad Akil Musi. Peserta didik baru antusias mengikuti sampai selesai karena materi dibawakan dengan menarik. Berulang-kali forum dibuat riuh tawa. Pesannya pun sangat mudah diterima oleh peserta didik, karena nilai-nilai budaya lokal tidak dikesampingkan. Seperti menjaga adat kesopanan dalam bertutur kata kepada orang yang dimuliakan dengan mengakhiri kalimat pakai kata “Pung”. Secara spontan peserta didik pun mempraktekkan. 

“Saya mau bertanya, Pung”, salah satu peserta langsung mencontohkan. Pemateri langsung menimpali “nah, ini contohnya”. Forum pun spontan tertawa dibarengi dengan tepuk tangan.

“Orang-orang sukses, melekat padanya budaya kesopanan. Siswa yang baik kalau bicara sama guru, selalu ada ekornya” pesan Akil Musi. “Saya permisi mau ke kamar kecil” benar tapi kurang baik. “Saya permisi mau ke kamar kecil, Bu” ini baru baik dan benar.
 
Akil juga menjelaskan bagaimana mengatasi “Filler Words” yaitu suara-suara yang mengganggu saat berbicara. Seperti eeee, ehmm, hmm, dll. Akil menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena banyaknya yang ingin disampaikan dengan cepat, tapi kemampuan mulut kita mengucapkan tidak sampai. Mulut sudah terbuka, tapi pasokan kata/kalimat dari otak belum sampai ke mulut. Akibatnya, daripada mulut hanya menganga (terbuka) tanpa suara, maka diisilah dengan kata-kata tak bermakna tadi.
“Maka cara terbaik mengatasinya adalah jangan dulu buka mulut sebelum kata-kata atau kalimat sudah siap dikemukakan, berbicara dengan tenang, jaga ritme berbicara” jelas Akil.

Pemateri energik ini pun menjawab pertanyaan salah satu salah satu peserta. 
“Bagaimana cara mengatasi demam panggung?” tanya Dana salah satu peserta didik baru.  
Singkatnya Akil menjawab bahwa hal itu terjadi karena ada orang yang dianggap lebih hebat yang duduk di depan kita. Sehingga mengganggu rasa percaya diri si pembicara.

Agenda hari kedua ditutup dengan sesi dokumentasi “Stop Narkoba” oleh Ida Putri, S.E. dari BNNP SulSel dan games yang dipandu oleh Akbar Ridwan guru PJOK.

Hari Terakhir MPLS 2019

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Islam Athirah 1 Makassar memasuki hari ketiga (Rabu, 17/7/2019). Sekitar pukul 07.15 WITA peserta didik baru mulai memadati meja registrasi yang telah disiapkan oleh panitia. Peserta kemudian tertib berdasarkan gugus masing-masing.

Kegiatan di hari ketiga ini diawali dengan membaca alqur’an secara bersama-sama dipandu oleh guru tahfidz dan pendamping gugus. Kegiatan membaca alqur’an setiap pagi tersebut merupakan budaya warga Athirah dan juga menjadi salah satu jaminan mutu pendidikan sekolah yang beralamat di jalan Kajaolalido No. 22 ini. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Keagamaan Muhammad Makhrus, Lc. M.Pd.I.

Alumnus Tripoli Collage Libya itu juga menambahkan selain siswa, guru juga memiliki targetnya masing-masing dalam hal membaca dan menghafal Alqur’an yang dilakukan secara berkesinambungan dua kali dalam sepekan.

“Sebenarnya secara keseluruhan untuk Athirah sama ji, artinya ketika siswa dikasi begitu (membaca Alqur’an), guru juga harus begitu (membaca Alqur’an). Untuk guru itu hari Selasa dan Rabu, hari Selasa itu penguatan di bacaannya, tahsinnya digenjot oleh teman-teman tahfidz (guru alqur’an) dan hari Rabunya menyetor (hafalan)” tandasnya.

Selain membaca AL-Qurán, SMA Islam Athirah 1 Makassar juga menggelar parade kegiatan ekstrakuler. Acara tersebut masih merupakan rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru. Acara yang ditunggu-tunggu ini berlangsung di Mini Stage Lantai 7 Athirah Tower Jalan Kajaolalido No. 22 Makassar.

Ketua Panitia Syaeful Stenly Ahmad menjelaskan bahwa parade kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan sebagai ajang promosi ekskul yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada para peserta didik baru dalam memilih kegiatan penyaluran bakat dan minat ke depannya.

“Ini tujuannya untuk memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah penyaluran bakat dan minat yang ada di SMA Islam Athirah 1 Makassar” jelasnya.

Pelaksanaan MPLS bagi peserta didik baru tersebut akan berakhir hari ini. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM B.J. Gunawan, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa kelas XI dan XII tetap aktif belajar seperti biasanya. Khusus kelas X, besok (18/7/2019) dijadwalkan tes pemetaan potensi akademik.

“Jadi kegiatan kelas X setelah MPLS selesai, besok rencananya hari kamis kita ada tes pemetaan potensi akademik. Kita akan petakan dimana kemampuannya anak-anak, apakah misalnya di MIPA, kemampuan mapel MIPAnya itu berada di (tingkat) tinggi, rendah, ataupun sedang” jelas Gunawan.

Guru Bahasa Jerman yang juga akrab disapa Herr Gun ini juga menambahkan bahwa setelah tes pemetaan potensi akademik, proses belajar mengajar (PBM) akan kembali normal seperti biasanya.
Selain parade ekstrakurikuler, kegiatan akhir dari MPLS ini juga dirangkaikan dengan perkenalan dewan guru, pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan pengurus Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) SMA Islam Athirah 1 Makassar yang selama ini membantu menyukseskan kegiatan MPLS tersebut.


Elli & Sukri Muhammad
Previous PostMeriah! Hari Terakhir SMA Islam Athirah 1 Makassar Ditutup dengan Parade Ekskul
Next PostWelcoming Day TK Islam Athirah 2