
Pupuk Kepedulian Sosial pada Kegiatan Kurban SMP Islam Athirah 1 Makassar
Pelaksanaan kurban 2022 SMP Islam
Athirah 1 Makassar, Selasa 12 Juli 2022 berlangsung di Sekolah Islam Athirah dengan ketua panitia
Abdul Wahab,S.Pd. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Raya Idul Adha
1443 H. SMP Islam Athirah 1 tahun ini menyalurkan kurban sebanyak empat ekor
sapi dan satu ekor kambing.
Pada pelaksanaan kurban kali ini,
siswa kelas VIII dan IX juga ikut serta dalam pembelajaran pemotongan hewan kurban. Sebelum
turun di tempat pemotongan sapi, siswa diberi pengarah di mesjid lantai dua
Sekolah Islam Athirah oleh Ibu Nur Alam,S.Pd.
dan Ibu Sukaena, S.Pd tentang hewan kurban dan teknik pengisian LKS, serta membahas
petanyaan yang berhubungan dengan hewan kurban. Mereka menyaksikan penyembelian
sapi selanjutnya guru pembimbing IPA Ibu Rini Budiarti,M.Pd., menjelaskan
struktur dan fungsi organ luar dan organ dalam sapi seperti hati, jantung, limpa,
dan yang lainnya. Setelah itu mereka melanjutkan
mengisi LKS.
Menurut ketua panitia Abdul Wahab,S.Pd.,menyampaikan
bahwa ibadah kurban yang kita lakukan ini adalah kegiatan yang dilaksanakan
setiap tahun oleh guru dan karyawan SMP Islam Athirah 1 Makassar yang
melibatkan partisipasi dari para orang tua siswa. Harapan kami ibadah kurban
ini manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh
masyarakat yang membutuhkan. Acara kurban ini bisa menjadi cermin bagi umat Islam untuk memupuk kepedulian
terhadap sesama. Daging kurban yang dibagikan kepada kaum dhuafa, rumah
tahfidz, dan kepada yang berhak menerima semoga menjadi amal kebaikan untuk
membangun persaudaraan dan rasa peduli terhadap sesama.
Lebih lanjut dikatakan bahwa
ibadah kurban yang dilakukan adalah meneladani dan mencontoh nabi Ibrahim AS.
dan putranya yang bernama Ismail. Yang diketahui bahwa Ismail adalah anak yang
sangat dinantikan kehadirannya karena sampai beliau berumur 86 tahun belum
dikarunia keturunan sehingga selalu memohon kepada Allah “Robbi Habli
minasshalihiin”, akhirnya diusia tersebut barulah Allah mengabulkan permohonan
beliau dan menghadirkan Ismail ke tengah-tengah beliau.
“Salah satu hikmah dari berkurban
adalah ketakwaan. Taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik
dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Koridor agama Islam
mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia akhirat. Bahwa
meraih kehidupan baik (hasanah) di akhirat kelak perlu melalui kehidupan di
dunia yang merupakan ladang untuk memperbanyak kebajikan dan memohon ridho-Nya
agar tercapai kehidupan dunia dan akhirat yang hasanah.” ujarnya
Wahabpun menyampaikan dengan menyembelih hewan kurban
dan membagikannya kepada kaum yang tak berpunya merupakan salah satu bentuk
kepedulian sosial seorang muslim kepada sesamanya yang tidak mampu. Kehidupan
saling tolong-menolong dan gotong-royong
dalam kebaikan merupakan ciri khas ajaran Islam. Hikmah yang dipetik
dalam konteks ini adalah seorang muslim diingatkan untuk siap sedia berkurban
demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung. Waspada
atas godaan dunia agar tidak terjerembab perilaku tidak terpuji seperti
keserakahan, mementingkan diri sendiri, dan kelalaian dalam beribadah kepada
Sang Pencipta.
“Sesungguhnya bagian terindah dalam hidup ini adalah saat kita bisa berbagi hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain.”