Tiga Tanda Sukses Ramadhan

Author :

Hari senin 16 April 2024 program kultum subuh masjid Al Ukhuwah Bukit Baruga Makassar kembali jalan setelah Ramadhan. Hari senin diisi oleh ust. Faizal Abdillah dan membahas tentang tiga tanda sukses Ramadhan. Menurut ust. Faizal, Ramadhan adalah bulan madrasah atau pendidikan.  Ada 3 ciri-ciri mereka yang  berhasil lulus dalam pendidikan ramadhan yaitu ikhlas, sabar, dan semangat. Dapat disingkat dalam akronim ISS.

Ciri pertama yaitu ikhlas. Ikhlas artinya tulus tanpa pamrih, melakukan sesuatu semata-mata karena Allah. Cirinya tetap berbuat baik meskipun tidak mendapat pujian. Atau tidak berhenti berbuat baik meskipun mendapatkan cacian dan hinaan. Semua tetap dilakukan karena Allah. 

Puasa sebagai ibadah rahasia antara manusia dan Allah. Hanya Allah dan yang berpuasa yang tahu. Bisa saja manusia berpura-pura puasa. Tapi itu tidak dilakukan karena yakin Allah pasti Tahu. Keyakinan ini akan membuat kita ikhlas dalam beramal.  Melakukan sesuatu bukan karena penilaian dan malu kepada manusia. Semua dilakukan karena Allah semata. 

Ciri kedua yaitu sabar. Puasa melatih kita menahan diri dari 3 hal yang membatalkan puasa yaitu makan, minum dan hubungan suami istri. Ketiga hal itu di kondisi normal adalah hal yang halal dan mubah. Namun menjadi haram saat puasa. Logikanya yang mubah dan halal saja bisa dihindari apalagi yang haram.

Harapannya setelah bulan Ramadhan lebih mudah  menjauhkan diri dari yang diharamkan. Tidak lagi berbuat maksiat dan dosa. Meskipun tantangannya besar karena saat Ramadhan kita terkondisikan oleh suasana dan lingkungan. Keberkahan ramadhan membuat kita semangat beribadah dan menjauhi maksiat dan dosa. 

Sabar ada tiga jenis yaitu sabar menghadapi musibah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Puasa melatih sabar jenis kedua dan ketiga. Sabar menghadapi musibah kadang lebih 'mudah' karena tidak ada pilihan. Sabar menjalankan perintah dan menjauhi larangan lebih sulit karena melawan hawa nafsu dan rasa malas. Itulah yang dilatih di bulan Ramadhan.

Pada bulan Ramadhan berpuasa dan shalat berjamaah wajib dan tarawih terasa lebih mudah karena dilakukan bersama-sama. Pada bulan Syawal ada perintah puasa sunnah 6 hari. Biasanya terasa lebih berat karena tidak semua orang melakukannya secara bersama-sama. Puasa di saat orang lain makan dan minum tentu lebih berat tantangannya. Di sinilah hasil pendidikan Ramadhan diuji. Apakah tetap berpuasa karena Allah dan sabar menjalankannya. Untuk memudahkan bisa juga lakukan bersama-sama satu keluarga atau jamaah masjid. 

Ciri ketiga yaitu semangat. Madrasah ramadhan telah melatih kita memiliki semangat ibadah yang semakin tinggi pada 10 terakhir Ramadhan. Ibarat kuda pacu, semakin kencang berlari menjelang garis finish. Tidak hanya shalat tarawih tapi juga shalat tahajjud memburu lailatul qodar. Banyak masjid besar dan kecil yang penuh dan hidup dengan shalat tahajjud berjamaah. 

Harapannya semangat itu tetap ada meskipun Ramadhan telah berlalu. Harapannya di bulan Syawal masih semangat shalat tahajjud dan tilawah Al Quran. Meskipun lebih sulit karena lelah seharian keliling berkunjung ke keluarga dan teman. Lelah baru pulang mudik dari kampung halaman. 

Di sinilah hasil pendidikan Ramadhan diuji. Tetap semangat meski Ramadhan telah berlalu. Jangan sampai pasca Ramadhan kita tidak lagi shalat malam.  Tidak lagi membaca Al Quran karena sudah khatam di Ramadhan. Mari tetap semangat shalat malam dan tilawah Al Quran. Meskipun intensitas dan kuantitasnya tidak seperti di Ramadhan. 

Semoga kita menjadi manusia yang sukses menjalani pendidikan Ramadhan. Sukses karena memliki tiga  ciri-ciri yaitu ikhlas, sabar, dan semangat (ISS). Dengan tiga ciri tersebut menjadikan kita seperti membuka lembaran baru kehidupan. Menjadi manusia terbaik yaitu manusia bertakwa. Amin.

Previous PostLebaran Ular atau Ulat
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR