Finalis Ramadhan

Renungan 20 Ramadhan
Pada setiap perlombaan selalu ada yang disebut finalis. Disebut finalis karena bisa bertahan sampai akhir.
Jika ada yang bertahan maka ada juga yang gugur atau tidak bertahan.
Di awal perlombaan banyak peserta itu biasa. Seiring waktu maka mulai berguguran dan yang bertahan itulah finalis. Demikian pula dengan Ramadhan. Finalis ramadhan adalah mereka yang mampu bertahan di 10 hari terakhir.
Finalis Ramadhan harus lebih baik lagi dibandingkan 20 hari awal. Jika di awal biasa saja maka di 10 terakhir harus maksimal. Lakukan ibadah yang terbaik. Sedekah terbaik. Baca Al Qur'an terbaik.
Rasulullah di 10 hari terakhir mengencangkan sarungnya. Tidak mendekati istrinya. Beliau iktikaf di masjid. Menghidupkan malamnya dengan shalat. Mengkhatamkan Al Quran dalam sekali shalat lail. Jadi semalam 30 juz.
Rasulullah bersabda "amalan itu dinilai di akhirnya". Jika pada awal Ramadhan tidak mampu menyambut dengan baik karena masih kurang ilmu dan waktu maka tutup atau akhiri dengan yang terbaik. Maksimalkan 10 hari terakhir. Jadilah finalis ramadhan yang tidak pernah menyerah kecuali jadi pemenang.
Pada pertandingan sepakbola saat injury time di babak final semua pemain akan habis-habisan. Bahkan penjaga gawang juga maju menyerang. Kemenangan yang diraih saat final dan injury time akan menjadi kemenangan yang terindah. Bagi yang kalah itu juga menjadi kekalahan yang paling menyakitkan.
Ada perbedaan finalis Ramadhan dan sepakbola. Pada finalis Ramadhan semua bisa jadi juara. Lawannya bukan orang lain tapi diri sendiri. Siapa yang mampu menjaga semangat amalannya maka bisa jadi pemenang. Siapa yang malas maka itulah yang kalah.
Oleh karena itu di akhir Ramadhan mari perbanyak doa, istighfar, shalat dan tilawah. Hidupkan malamnya untuk meraih Lailatul Qadr yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang beribadah pada malam itu maka pahalanya lebih dari 83 tahun 4 bulan beribadah di bulan di luar Ramadhan.
Jangan sampai menyesal karena menjadi pecundang Ramadhan. Tidak ada jaminan masih ada umur sampai tahun depan. Mari isi tiap detik di akhir Ramadhan dengan ibadah.