Sumpah Pemuda Masa Kini
SUMPAH
PEMUDA MASA KINI
Oleh
: Muhammad Syafitra
(
Guru Bidang Studi PPKn di SMA Islam Athirah Bukit Baruga)
Sumpah
pemuda 28 Oktober 1928 adalah momentum yang menyatukan seluruh kawula muda
nusantara untuk bangkit menjadi negara merdeka. Kawula muda pada masa lalu
memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme untuk menggerakkan semangat pemuda
di seluruh nusantara bersama sama berikhtiar mendirikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kemudian mereka mengumandangkan sebuah kalimat yang menyatukan seluruh wilayah Indonesia.
Kalimat
itu bertuliskan kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia mengakui berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
Pernyataan
itu adalah sebuah mantra untuk membuat kekuatan seluruh pemuda bergelora untuk
memperjuangkan bangsa Indonesia. Ikrar itu bak yang dilakukan oleh Patih Gajah
Mada di masa kerajaan majapahit yang terjadi sebelum datangnya bangsa eropa ke
bumi kaya rempah rempah ini. Ikrar itu kemudian dikenal dengan sumpah Gajah
Mada yang bertuliskan “Saya bersumpah, sebelum saya bisa menaklukkan seluruh
Nusantara, mengalahkan Gurun, Seramm, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang dibawah kekuasaan Majapahit saya tidak akan memakan buah palapa.” Sumpah itupulah menjadi energi positif untuk
membuat kerajaan Majapahit menjadi keraajaan yang Makmur.
Selain
itu, saya teringat pula sebuah perkataan berikan aku seribu orang tua, niscaya
akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan
kugucangkan dunia. Pernyataan itu merupakan ikrar dari soekarno membangkitkan
jiwa jiwa semangat pemuda untuk memberikan yang terbaik untuk bumi pertiwi.
Sumpah
Pemuda yang kini berusia 94 tahun menjadi komitmen seluruh bangsa untuk
senantiasa memaknai semangat juang kaum muda di masa lampau. Masa kini
indikatornya adalah bagaimana kita bisa menerapkan ikrar sumpah pemuda itu
didalam kehidupan sehari hari kita. Bukan hanya sekedar peringatan namun, bisa
menjadi komitmen buat generasi masa kini untuk berbuat banyak hal untuk
kemajuan bangsa Indonesia.
Indikator
pertama dari sumpah pemuda ialah cinta bangsa dan tanah air. Mengapa demikian ?
karena dalam ikrar sumpah pemuda yang dilahirkan pada 1928, terdapat makna satu
tanah, satu bangsa, dan satu Bahasa yaitu Bahasa Indonesia.
Hal
tersebut menjadi wujud dari adanya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
Indonesia. Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dapat diwujudkan dalam bentuk
sikap tidak membeda bedakan satu sama lain, saling menghargai dan menghormati
segala perbedaan serta bangga terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Indikator
pertama ini menunjukkan semakin matangnya kita berbangsa dan bernegara. Isu
etnik dan agama misalnya yang berpotensi membelah anak bangsa, sedikit-banyak
tak lagi bertuah.
Indikator
kedua adanya sikap rela berkorban dalam sumpah
pemuda. Rela berkorban berarti ikhlas atau rela memberikan apap pun yang
dimiliknya demi kepentingan bangsa dan negara. Saya teringat dengan sosok yang
luar biasa yang dimiliki bangsa Indonesia B.J. Habibie Presiden Indonesia
ketiga itu memiliki sikap rela berkoban yang bisa diteladani. Di masa mudanya
ia sudah menjadi penemu di dunia dirgantara. Disaat di Jerman, ia boleh saja
memilih bekerja dengan nyaman di Jerman Namun, ia memilih Kembali ke Tanah Air
untuk membangun Industri Dirgantara Indonesia.
Indikator
Selanjutnya didalam sumpah pemudah adalah Semangat Gotong Royong. Gotong royong
atau bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama merupakan suatu
kebudayaan yang kuat dalam Bangsa Indonesia. Nilai gotong royong dan kerja
sama, yaitu saling bantu membantu dalam berbangsa dan bernegara. Dengan begitu,
tugas-tugas yang dikerjakan bisa diselesaikan dengan baik dan cepat. Gotong
royong merupakan satu di antara usaha atau upaya yang dilakukan bersama-sama
tanpa pamrih atau mengharapkan suatu imbalan. Nilai gotong royong ini terdapat
dalam sumpah pemuda, di mana para pemuda berjuang bersama-sama, saling bahu-membahu
satu sama lain demi kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia. akhirnya
menjadi bukti bahwa gotong royong atau kerja sama menjadi nilai yang kuat dalam
upaya mencapai tujuan yang sama pada masa sumpah pemuda tersebut.
Namun
bukan tidak tersisa pekerjaan rumah. Kasus kerusuhan stadion kanjuruhan
misalnya yang menewaskan ratusan orang akibat adanya dugaan keselahan
pengamanan menjadi perhatian bersama untuk senantiasa mengjaga persaudaraan
sebagai wujud nilai nilai sumpah pemuda. Di banyak tempat di Indonesia, kita
masih menyaksikan berbagai kebijakan dan produk undang undang yang kadang tidak
merangkul semua menjadi pekerjaan rumah buat bangsa Indonesia. Untuk itu,
sumpah pemuda masa kini seyogianya adalah sumpah satu Indonesia: Indonesia tanpa
diskriminasi, Indonesia tanpa kekerasan dan Indonesa Bhineka Tunggal Ika.

