SMA Islam Athirah Kajaolalido Berhasil Panen Projek Budidaya Tanaman Hidroponik
ATHIRAH - Peserta didik kelas 12 SMA Islam Athirah Kajaolalido sukses dalam melaksanakan panen projek budidaya tanaman hidroponik, Jumat (12/1/2024). Hasil panen sayuran melimpah antara lain seperti sawi, kangkung, bayam, dan pakcoy.
Projek budidaya tanaman hidroponik ini merupakan bagian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya sekolah untuk mengintegrasikan pembelajaran praktis dan peningkatan keterampilan bagi peserta didik. Dengan bimbingan dari para guru dan ahli pertanian lokal, peserta didik kelas 12 terlibat langsung dalam seluruh proses pertanian, mulai dari penanaman, perawatan tanaman hingga proses panen.
Proses panen yang dilakukan oleh peserta didik kelas 12 di lantai 8 Menara Sekolah Islam Athirah, Jumat (12/1/2024)
Kepala SMA Islam Athirah Kajaolalido, Tawakkal Kahar, S.Pd.,M.Pd menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini.
"Saya bangga dan senang sekali karena ananda telah panen dan bisa berbagi kepada siapapun di Sekolah Islam Athirah. Projek budidaya tanaman hidroponik ini adalah langkah konkret untuk memperkenalkan konsep pertanian modern kepada peserta didik. Selain itu, keberhasilan panen ini juga menjadi bukti bahwa mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam dunia pertanian," ujar Tawakkal yang ditemui di ruang pimpinan SMA Islam Athirah Kajaolalido, Jumat (12/1/2024).
Selain memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, projek ini juga memiliki dampak positif pada lingkungan sekolah. Hasil panen yang melimpah ini tidak hanya dimanfaatkan oleh siswa sebagai sumber belajar, tetapi juga dibagikan secara cuma-cuma kepada warga lingkungan sekolah. Masing-masing peserta didik kelas 12 bersama wali kelas berperan aktif dalam mendistribusikan sayuran hasil panen kepada guru, karyawan sekolah dan siswa unit lain di Sekolah Islam Athirah.
Dengan suksesnya projek budidaya tanaman hidroponik ini, SMA Islam Athirah Kajaolalido membuktikan bahwa pembelajaran praktis dalam pertanian dapat menjadi cara efektif untuk mengajarkan peserta didik tentang keberlanjutan, inovasi, dan tanggung jawab sosial. Seperti pada tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini adalah Rekayasa dan Teknologi untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).