Memakmurkan Jamaah

Author :

Pada hari Ahad, 21 Juli 2024 bertempat di GSG Salman ITB Bandung, Jusuf Kalla menjadi pembicara pada acara Rakernas Asosiasi Masjid Kampus Indonesia. Pak JK menyampaikan tema bagaimana masjid memakmurkan jamaahnya. Selama ini jamaah yang diminta memakmurkan masjid. Itu sudah umum dan lazim. Sekarang pengurus masjid perlu berpikir bagaimana agar masjid juga memakmurkan jamaahnya.

Mengapa masjid perlu memakmurkan jamaahnya? JK memaparkan ada 3 masalah yang dihadapi oleh umat Islam yaitu ekonomi, ilmu teknologi, dan persatuan. Secara ekonomi mayoritas rakyat Indonesia yang kategori miskin itu beragama Islam. Daftar 10 orang terkaya di Indonesia hanya 1 yang beragama Islam. Seratus terkaya hanya 15 orang Islam. Itu bukti kesenjangan ekonomi umat Islam dan non Islam.

Bagaimana caranya masjid ikut berperan dalam membangun ekonomi umat? Cara yang mudah yaitu topik ceramah dan khutbah Jumat tidak hanya membahas tentang kehidupan akhirat tapi juga dunia. Tidak hanya aqidah, ibadah dan akhlak tapi juga muamalah.

Masjid perlu mengundang dai dan khatib yang ahli di bidang ekonomi Islam, berwirausaha, bisnis sesuai syariah dan sebagainya.. Masjid perlu mengundang tokoh-tokoh sekitar masjid atau lainnya yang berhasil sebagai pengusaha untuk berbagi semangat dan kiat wirausaha.

Setelah membangun motivasi maka perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan wirausaha. Ibu-ibu Majelis Taklim selain belajar agama juga bisa kursus membuat kue dan berjualan secara online. Masjid bisa bekerja sama dengan Perguruan Tinggi atau lembaga lain yang peduli. 

Jika jamaah ada kebutuhan modal maka masjid bisa mengundang perbankan syariah untuk bermitra. Jamaah yang bisa merasakan dampak positif secara ekonomi dari masjid akan bisa membantu program masjid melalui zakat, infak dan sedekah.

Masalah kedua yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. JK memaparkan masjid yang punya halaman luas bisa membuat TPA dan TK Islam. Mendirikan sekolah untuk pendidikan anak usia dini. Jika TK berkembang bisa mendirikan SD. Sekarang ada banyak Sekolah Islam bermutu berawal dari masjid. Contoh Sekolah Islam Al Azhar di Jakarta dan Al Hikmah di Surabaya.

Masjid juga bisa membuat program beasiswa bagi jamaah yang membutuhkan. Jika ada warga miskin di sekitar masjid yang cerdas dan mau kuliah ke Perguruan Tinggi. Anak itu bisa dibantu oleh masjid. Kelak ia bisa menjadi kader aktivis dan pengurus masjid. Setelah lulus kuliah dan dapat pekerjaan yang bagus maka dia akan dapat meningkatkan ekonomi keluarganya. Juga membantu mengurus masjid. 

Tentu saja ekonomi dan pendidikan bisa saling mendukung. Masjid bisa membuka kursus keterampilan bagi pemuda putus sekolah. Selain meningkatkan ilmu dan teknologi juga berdampak pada ekonomi. Apalagi ditambah pembinaan akhlak dan karakter. Akan lahir generasi muda Islam yang kuat iman, ilmu dan amal dan dapat menjadi rahmat bagi sekitarnya. 

Semoga strategi di atas dapat memakmurkan jamaah masjid. Jika jamaah makmur maka mereka mudah diajak untuk memakmurkan masjid. Selain berdampak secara ekonomi juga sosial dengan tumbuhnya kepedulian dan persatuan ummat. Jika persatuan tumbuh maka bangsa akan maju lahir dan batin. Aamiin.

Previous PostHidup yang PSBB
Next PostPersiapan Ramadhan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR