Kesehatan dan Waktu Luang

Author :

Renungan 11 Ramadhan 1440 H

Hal yang sangat berharga bagi orang sibuk yaitu waktu luang. Saat jam kerja beragam agenda rapat, acara, ketemu relasi, mengajar, ceramah dan sebagainya. Tak terasa dari pagi mulai, lanjut siang dan di sore hari belum selesai agenda harian. Terkadang masih berlanjut sampai malam. Jika tidak mungkin maka lanjut di esok hari.

 

Rasanya waktu 24 jam sehari tidak cukup karena banyak amanah dan urusan yang harus diselesaikan. Belum lagi jika harus berpindah tempat dari satu kantor ke kantor lain. Atau berpindah kota antar provinsi, bahkan antar negara. Kadang sahur di Makassar, buka puasa di Jakarta dan berlanjut sahur di kota lain. 

Akibatnya badan menjadi lelah. Energi terkuras untuk perjalanan dan pikiran. Masalah yang banyak dan beragam menuntut solusi. Otak berpikir keras dan hal itu butuh energi yang besar. Tak terasa badan juga ada batas energinya. Akhirnya mulai lemas, letih dan lesu. Jika terus berlanjut dan tidak cukup istirahat maka sakit akan datang menerpa. 

Tak ada pilihan, harus istirahat. Berhenti sejenak dari segala kesibukan dan aktivitas yang padat. Tidur yang banyak untuk memulihkan kondisi tubuh. Jika dirasakn ada virus atau bakteri yang mengganggu maka harus ke dokter untuk cek kesehatan. Diberilah obat-obatan yang harus dikonsumsi agar kondisi tubuh kembali pulih.

Saat tubuh terbaring lemah terasa sangat mahal dan istimewa yang namanya sehat. Maka wajar saja ungkapan yang mengatakan "sehat itu ibarat mahkota di kepala raja yang terlihat indah oleh orang sakit". Bagi raja yang menggunakan mahkota tidak terlihat keindahan mahkotanya kecuali dia bercermin. Raja itu adalah orang sehat. 

Terkadang bagi orang sehat, kesehatan itu biasa saja, bukan barang yang istimewa dan berharga. Toh demikianlah tiap hari badan segar bugar. Baru terasa jika sakit mendera. Ibarat mahkota lepas dari kepala dan terlihat utuh di atas meja. Oh ternyata indah sekali mahkotaku. Oh ternyata sehat itu nikmat sekali.

Mencermati tulisan di atas teringat hadist Nabi  yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari Rasulullah bersabda "dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang".

Terkadang kita alami karena kesibukan yang sangat padat jangankan untuk shalat berjamaah di masjid dan lengkap dengan shalat sunnah rawatib, shalat 5 waktu saja kita lakukan di akhir waktu. Untung masih sempat dikerjakan. Mungkin pernah malah terlewatkan satu atau dua waktu.

Namun terkadang saat sakit datang, kita punya waktu luang yang banyak. Cuma sering waktu itu tak bisa dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat dan berkualitas. Dengan alasan istirahat akhirnya waktu habis untuk tidur. Jika masih ada tersisa habis untuk aktivitas pasif seperti menonton  televisi, media sosial atau acara hiburan lainnya.

Padahal sebenarnya waktu luang yang ada masih bisa digunakan untuk membaca buku atau tadarus Al Qur'an. Agar hal itu bisa berjalan usahakan berpisah dulu dengan smartphone. Saya pernah mencobanya dan Alhamdulillah berhasil. Waktu luang saat istirahat karena sakit hari itu dapat menyelesaikan tadarus 5 juz. Di waktu lain dapat menuntaskan satu buku yang tebalnya hampir 300 halaman.

Namun pernah juga di hari yang lain karena terjebak sama smartphone akhirnya keasyikan di media sosial, menonton di youtube atau membaca berita di portal berita online. Waktu berjam-jam berlalu namun kurang bermakna dan tidak banyak manfaatnya.

Sebagai penutup, mari jaga kesehatan dengan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup dan pikiran yang rileks. Hati-hati terhadap waktu luang anda. Jangan biarkan berlalu tanpa manfaat. Ingat, semua adalah titipan yang kelak akan diminta pertanggungjawaban. Apalagi di bulan Ramadhan saat amal dibalas pahala berlipat ganda. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa aktivitas yang bernilai ibadah.

Previous PostSayang dan Kasihan
Next PostLima Kunci Kehidupan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR