SMA Islam Athirah 1 Makassar menggelar kegiatan “Bela Negara”
bagi siswa-siswi kelas XI. Kegiatan tersebut digelar secara virtual melalui
aplikasi konferensi video Zoom Meeting, Jum’at (27/11/2020). Sejumlah 132 partisipan
mengikuti kegiatan ini yang mengusung tema “Generasi Tangguh dan Berkarakter di
Masa Pandemi.”
Turut hadir dalam acara ini Wakil Direktur Sekolah Islam
Athirah Wilayah Kajaolalido, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit
Baruga sekaligus sebagai narasumber, Pengurus BMJ Pusat, Pengurus FKK unit SMA,
Para Pimpinan dan Dewan Guru, serta siswa-siswi kelas XI SMA Islam Athirah 1
Makassar.
Ketua Panitia Sabrianti, A., S.Pd., M.Pd. mengatakan, kegiatan
“Bela Negara” tersebut adalah merupakan salah satu agenda tahunan bagi siswa kelas
XI yang dilaksanakan sebagai wadah untuk mengasah kedisiplinan peserta didik
agar terbentuk menjadi karakter yang tangguh dan penuh dengan kedisiplinan.
“Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari
dilaksanakan secara virtual tidak sama seperti kegiatan bela negara tahun-tahun
sebelumnya. Yang dulunya bela negara identik dengan praktik di lapangan, tetapi
sekarang dilakukan dengan teori-teori, dasar-dasar tentang cara membela negara, tetapi hal ini tidak akan mengurangi esensi untuk mewujudkan hal-hal yang ingin
kita capai dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Tawakkal Kahar, S.Pd.,
M.Pd. dalam sambutannya mengapresiasi panitia atas berlangsungnya kegiatan ini.
Tawakkal Kahar juga menekankan pentingnya kegiatan ini agar para siswa
mempunyai pemahaman yang kuat tentang nasionalisme.
“Semoga ananda semua bisa mengikuti kegiatan ini dengan
baik, dengan saksama karena hal ini penting walaupun dilaksanakan melalui
virtual. Kenapa penting, karena tantangan yang kita hadapi sekarang sangat luar
biasa dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Tentunya kita harus
punya pemahaman yang kuat tentang nasionalisme, jangan sampai kita terbawa arus.
Hal ini perlu diwaspadai karena perkembangan teknologi dan informasi saat ini
begitu gencar dan hebat. Tentunya ananda semua harus memahami bagaimana membela
negara dari perspektif pertahanan negara, dari perspeksif warga negara, dan
dari perspektif agama kita” ucapnya.
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido,
Mas Aman Uppi, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi
kegiatan “Bela Negara” menyampaikan harapannya agar para peserta dapat
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
“Kegiatan ini adalah langkah yang dapat mencegah agar generasi
milenial tidak terpengaruh kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu cara untuk
menumbuhkan upaya kesadaran bela negara adalah pelaksanaan kegiatan bela negara
di Sekolah Islam Athirah. Kegiatan ini berguna untuk menginternalkan visi dan
misi sekolah khsususnya sikap jiwa nasional serta kerangka pikir tentang
pentingnya peningkatan bela negara bagi
setiap para pelajar utk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
“Semoga ananda sudah siap mengikuti kegiatan bela negara dengan
mengikuti seluruh kegiatan yang dijadwalkan. Sehingga di akhir kegiatan nanti,
kalian semua dapat merasakan peningkatan wawasan tentang rasa cinta tanah air,
tentang kualitas diri khususnya dalam sikap dan karakter,” imbuhnya.
Mas Aman Uppi juga memberikan apreasi kepada para panitia
yang telah melaksanakan dan mengemas kegiatan ini dengan baik, walaupun dalam bentuk
virtual.
Pemateri pertama pada kegiatan ini adalah Drs. Patris
Hasanuddin, M.Pd. Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga
dengan judul materi “Bela Negara dalam Sudut Pandang Islam.”
Patris Hasanuddin menyampaikan bahwa kegiatan bela negara dapat
berbentuk fisik dan nonfisik. Membela negara tidak selalu identik dengan perang.
Sebagai siswa, banyak hal yang bisa dilakukan sebagai contoh dari kegiatan bela
negara. Misalnya: Belajar dengan disiplin, belajar dengan sungguh-sungguh,
menghormati guru dan orang tua, tolong menolong, tidak melakukan tindak
kriminal, toleransi, membangun negeri sesuai keahlian/profesi masing-masing.
Pemateri pertama juga membahas beberapa hal, diantaranya: Konsep
negara dalam Al-Qur’an, jihad membela negara dan relevansinya dalam konteks keIndonesiaan.
Kemudian Patris Hasanuddin juga memaparkan 4 alasan “Kapan jihad membela negara
menjadi wajib?”
Pemateri kedua pada kegiatan ini adalah Adi Darmawan N., SH.
dengan judul materi “Pengenalan UU ITE (Bijak Bermedsos).”