Terasing di Negeri Sendiri

Author :

Mengapa aku menjadikan kata kata itu sebagai judul? Tentu memiliki makna tersendiri bagi yang membacanya, terkhusus buatku. Tulisan ini terisnpirasi dari sebuah pengalaman berharga yang aku alami.

Pekan lalu tawaran dari sebuah lembaga ternama di kota ini mengisyaratkan agar aku dapat bergabung di kegiatan workshop. Mungkin bagi yang lain ini biasa saja, namun bagiku inilah tantangan besar mengikutinya. Di luar dari bidang yang kutekuni yaitu workshop bahasa inggris. Sementara aku seorang pengajar bahasa indonesia. 

Awal penawaran,aku mulai ragu terlebih saat kubaca email bahwa akan ada sesi wawancara. Bisakah aku mengikutinya? Pertanyaan itu masih mengejarku. Tetapi karena dari pihak lembaga selalu mengingatkan bahwa tidak masalah bidangnya yang penting dapat pengalaman. Akhirnya kuputuskan untuk mengikuti.

Pagi itu, aku bersiap. Setelah beberapa menit tiba di tempat. Berbagai pertanyaan muncul lagi di benakku. Apa yang akan kujawab seandainya aku ditanya nanti? Bisakah aku enjoy mengikuti? Kekuatiranku hinggap lagi saat proses registrasi. Kutelisik satu persatu pesertanya, ada akademisi, praktisi pendidikan, dan pendidik yang latar bidangnya semua bahasa inggris. Itu artinya akulah sendiri yang berbeda. 

 Workshop pun dimulai, saat itu aku sempat melirik beberapa peserta, semua menunjukkan wajah keseriusan dan antusias. Aku berusaha melunakkan hatiku dengan senyuman. Aktivitas grup berlangsung, setiap peserta harus diskusi dan mewawancarai beberapa peserta dalam bahasa inggris.

Oh my god

Di luar dugaan, berhasil. Aku bisa, ternyata mudah. Meski terkadang harus meminta bantuan teman untuk menerjemahkan. Sesi demi sesi kulalui. Sejak awal hingga akhir, aku mampu memahami apa yang disampaikan sang pemateri meski berbahasa inggris. Apalagi pengucapannya mudah dimengerti. 

Menjelang kegiatan berakhir, aku berpikir bahwa aku berada di negeriku sendiri tetapi mengapa aku menjadi terasing. Yah, mungkin karena pengetahuanku yang minim. Skill berbahasa yang kurang, sehingga kuterasing di negeri sendiri. Saat itu, kumulai bertekad untuk belajar di luar bidang yang kutekuni. Kuberjanji untuk terampil berbahasa asing. Begitu mudah dan cepatnya orang-orang bersosialisasi dengan bahasa inggris. Semoga tekad ini dapat terwujud. Ku tak mau terasing di negeri sendiri.

Suriana

Previous PostMencari Pemimpin 6 As
Next PostTiga Tanda Sukses Ramadhan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR