No New Normal

Author :

Beberapa pekan ini kalau kita berjalan ke tempat aktivitas umum mulai nampak kondisi normal seperti sebelum covid. Kampanye new normal dengan memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dan hindari bersentuhan tidak terlalu ketat lagi dijalankan.

Hampir semua rumah makan sudah buka. Orang datang pakai masker. Saat makan masker dilepas. Berhadap-hadapan tanpa ada jarak 1 meter sambil ngobrol. Setelah makan lanjut ngobrol masker tidak dipakai lagi. Ada juga yang pakai tapi minoritas. 

Masjid juga sudah buka semua. Jika di awal ada jarak antar jamaah dan diatur dengan tanda silang. Sekarang hampir sebagian besar tidak lagi dijalankan. Tanda silang masih ada tapi tetap diisi  oleh jamaah apalagi di shaf terdepan. Acara pernikahan juga demikian. Jika acara di hotel masih ada protokol karena menjadi syarat dari Dinas Pariwisata. Tapi acara pernikahan di rumah-rumah atau gedung biasa sudah tidak terlalu ketat lagi.

Perjalanan transportasi umum juga mulai biasa saja. Kalau kita ke bandara antrian sudah panjang dan tempat parkir mobil pengantar dan penjemput juga penuh. Perkantoran juga sudah aktif. Masih ada yang menjalankan on-off work from home dan office. Tapi jam kerja sudah normal 8 jam aktif sehari. Peresmian oleh pemerintah, acara diskusi dan seminar di hotel juga sudah mulai diadakan. Tetap dengan protokol kesehatan, tapi tidak terlalu ketat. 

Acara pengumpulan massa juga sudah biasa. Acara keagamaan seperti Maulid Nabi juga banyak masjid yang adakan. Apalagi di masa Pilkada, banyak kampanye terbuka meskipun tidak sebebas saat normal dulu. Tapi tidak seketat protokol covid yang seharusnya.

Bahkan sepekan ini Indonesia ramai dengan pengumpulan massa di bandara Soekarno-Hatta yang datang menjemput Habib Rizieq Shihab. Setelah dari bandara menuju rumah dan diadakan acara Maulid Nabi juga massa berkumpul sangat banyak. Beberapa hari kemudian diadakan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab juga tamu undangan luar biasa. Bahkan bukan hanya masyarakat awam juga para tokoh politik hadir. 

Apakah memang kondisi sudah kembali normal? Merujuk ke data pemerintah per 15 November 2020 kasus positif covid ada 4.106 orang. Jadi sebenarnya masih tinggi. Bahkan pernah beberapa hari lalu  pecah rekor lagi.

Mengapa perilaku masyarakat sudah no new normal? Mungkin masyarakat mulai bosan dengan segala pembatasan selama ini. Ada dampak ke psikologis dan sosial, hidup jadi kurang bergairah karena tidak bersosialisasi langsung. Apalagi selama pembatasan sosial secara ketat dampaknya ke ekonomi sangat terasa. Padahal kehidupan ekonomi harus terus berjalan. Maka mulailah ada sikap permisif  terhadap protokol covid 19.

Mungkin juga masyarakat belajar dari berbagai kasus positif covid yang ada. Ternyata tidak seseram yang digambarkan. Jika ada teman yang kena maka yang pernah bersama secara dekat belum pasti juga positif. Kemungkinannya juga kecil. Mungkin juga virusnya sudah melemah. Mungkin juga manusia sudah punya kekebalan yang cukup menghadapi virus. 

Semoga kondisi no new normal ini bermakna positif adanya optimisme dan semangat baru masyarakat untuk hidup bersama covid. Harapannya sambil menunggu vaksin ditemukan dan siap digunakan, kehidupan tetap berjalan 'normal'. Dampak psikologis, sosial dan ekonomi dapat diminimalkan. Tentu juga korban covid khususnya yang meninggal dunia semakin berkurang.

Previous PostRefleksi Hari Pahlawan 2020
Next PostLima Kunci Kehidupan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR