Mencintai Matematika
Ketika peserta didik diminta pendapatnya tentang mata pelajaran yang paling banyak dihindari, maka hampir semua sepakat itu adalah matematika. Namun peserta didik yang behasil menaklukkan phobianya terhadap matematika akan menyatakan bahwa mata pelajaran ini sangat menyenangkan dan unik. Betapa tidak, ilmu di bidang mana saja tentu membutuhkan ilmu matematika. Keterkaitan dengan beberapa disiplin ilmu lain semakin menegaskan pentingnya ilmu matematika.
Matematika berarti proses berpikir kreatif dan
petualangan besar ke dunia ide tanpa batas dan gagasan-gagasan untuk menjawab
tantangan jaman dan memecahkan permasalahan-permasalahan penting yang ada
dimasyarakat (Irwin Yousept, Ilmuwan Matematika di Eropa asal Indonesia). Matematika
banyak menekuni perhitungan. Pengoptimalan pembelajaran matematika kini telah
berkembang pesat, salah satunya adalah untuk penerapan teknologi tinggi
seperti optimalisasi teknik pesawat terbang dan pembuatan energi terbarukan
yang notabene sangat dibutuhkan masyarakat masa kini. Matematika dibutuhkan
dimana-mana. Tanpa matematika semuanya tidak akan berfungsi. Contohnya tidak ada mobil, tidak bisa
menelpon, tidak ada telepon gengam, tidak ada apapun. Dunia saat ini tanpa
matematika sulit dibayangkan.
Ketika belajar matematika peserta didik secara
langsung berpikir tentang angka, rumus, dan hal lain yang sulit. Banyak faktor
yang menyebabkan matematika menjadi sulit, seperti takut matematika, dari awal
tidak menyukai pelajaran matematika, orang yang mengajarkan matematika
meggunakan metode yang membosankan, dan kebanyakan orang beranggapan bahwa
matematika penuh dengan rumus sehingga akan membuat menjadi pusing menghafal
semua rumus tersebut. Namun disinilah pemahaman kita harus diluruskan bahwa matematika
bukan konsep menghapal tetapi proses pemahaman yang lebih diutamakan.
Faktor pengajar adalah faktor yang sangat menentukan.
Bagaimana tidak, kecintaan seseorang terhadap apa yang dipelajarinya banyak
ditentukan oleh kesusksesan pengajar memotivasi sehingga memudahkan peserta
didik cepat mengerti konsep matematika itu sendiri. Banyak
peserta didik
di sekolah yang tidak menyukai pelajaran matematika dengan alasan karena tidak
suka dengan guru yang membawakan materinya. Tetapi saya berpikir bahwa, bukannya
mereka tidak
menyukai guru tersebut, tetapi mereka hanya tidak cocok atau tidak nyaman
dengan cara mengajar gurunya. Bukan personalnya, akan tetapi cara
guru memberikan materi yang sulit itu sehingga membuat mereka menjadi tidak
menyukai pelajaran matematika.
Inilah
masalah pokok yang harus dicari solusinya. Tentu, jika masalahnya ada pada metode mengajar guru, maka yang harus
dievaluasi adalah metode penyampaian materi matematika yang harus dibuat easy learning agar menjadi menarik
dan membuat siswa-siswi di sekolah menjadi senang mempelajari matematika,
kemudian menjadi cinta dengan matematika dan pada akhirnya terwujud meaningfull learning pada pembelajaran matematika.
Untuk merubah mindset peserta
didik mencintai
matematika yang awalnya membenci, perlu trik dan pendekatan yang baik kepada peserta didik tersebut. Pengajar
harus bisa membuat suasana yang lebih relax
agar pelajaran tersebut bisa diterima dengan nyaman di dalam kelas. Misalkan
saja, pengajar membuat ice breaking diawal pembelajaran, media pembelajaran
dengan metode games dengan model quiz perkelompok, sehingga mereka bisa lebih
aktif dalam memecahakan soal latihan yang diberikan, dan terjalin diskusi antar peserta didik. Karena dengan
saling bertukar pikiran maka beban berpikir mereka akan
lebih ringan dan santai. Sebab pelajaran matematika ini terbilang sulit,
sehingga jika suasana kelas dibuat menjadi tegang, kaku dan membosankan, maka
mereka akan sulit mendapatkan rasa nyaman dalam pembelajaran matematika.
Jika
peserta didik
sudah nyaman dalam mempelajari matematika, maka dengan sendirinya mempelajari ilmu
matematika, karena mereka pasti telah merasakan daya tarik dari pelajaran
matematika. Mereka akan merasakan keunikan dari ilmunya dan kemudian peserta didik akan menyadari
kebutuhan mereka terhadap ilmu matematika yang memang penting dikuasai oleh penerus generasi bangsa
sebagai pengetahuan dasar dalam pendidikan mereka masa sekarang dan masa depan.
Well apapun
ilmunya, selama itu ilmu yang baik dan bermafaat maka wajib bagi semua orang,
terutama generasi bangsa, dalam hal ini pelajar, untuk mempelajarinya,
menerapkannya dan membaginya. Tak perlu khawatir akan kesulitan matematika yang
kemudian akan muncul, kita hanya perlu menghadapi dan menyelami ilmu yang ada
di depan kita. Moving on sedikit demi
sedikit, selangkah demi selangkah maka pasti akan sampai ke tujuan yang
diinginkan, yakni menaklukkan matematika
dengan mencintainya.