Iman dan Berperilaku Bersih dalam Kehidupan Sehari-hari

Author :


Allah adalah pencipta langit dan bumi seisinya, termasuk hal-hal yang tidak tampak, pemberi beberapa nikmat yang tidak mampu direalisasikan dalam hitungan jumlah, serta Dzat yang wajib disembah. Kewajiban bagi makhluk Nya untuk mensyukuri nikmatnya, yaitu selain mengucapkan dengan lisan juga mesti harus memanfaatkan nikmat tersebut dengan sebaik-sebaiknya. Seorang Muslim mempunyai kewajiban menjaga beberapa nikmat yang telah diberikan, seperti menjaga kelestarian, kebersihan dan keindahan alam agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari secara terus menerus. Allah berfirman dalam Q.S Ar Ruum 41 bahwa sebenarnya kerusakan- kerusakan baik di daratan maupun di lautan tidak lain hanyalah kesalahan atau campur tangan manusia itu sendiri. Saya mencoba mengangkat dalam tulisan ini, yaitu Keimanan dan Kebersihan. Dalam hal ini, terdapat keterkaitan yang fundamental mengenai wilayah kebersihan. Kebersihan merupakan salah satu hal baik sebagai cerminan rasa iman. Akan tetapi dalam ranah kebersihan, Suci dan bersih itu berbeda. Orang yang bersih belum tentu disebut suci, dan juga sebaliknya. Misalkan orang yang dalam keadaan hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil belum bisa dikatakan suci sehingga seseorang itu mandi besar jika hadats besar dan wudhu jika hadats kecil. Orang yang beriman itu harus suci, baik badannya, pakaiannya, maupun tempatnya, lebih-lebih dalam hal ibadah. Sebagaimana Allah berfirman: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.(al-Maidah: 6) Iman dan kebersihan dapat memberikan dorongan semangat dalam kegiatan ibadah kepada Allah SWT, yakni: Iman dan perbuatan seseorang tidak bergantung kepada iman dan perbuatan orang lain, dan kebersihan sangat memberikan dampak positif kepada lainnya,yaitu memberi kenyamanan. Iman menuntut legitimasi atas exsistensi Allah dengan sifat-sifat Nya bahwa Allah Maha Menghidupkan dan kebersihan dituntut adanya jiwa kesadaran, peka terhadap lingkungannya. Iman akan selalu mengingatkan dan mengetuk hati seseorang jika sedikit lalai akan tugasnya, dan menumbuhkan kesemangatan jiwa untuk mencapai hal-hal yang diridhoi Allah dan Rasul Nya. Begitu juga kebersihan, baik lahir maupun batin.Iman sebagai pengendali sikap, ucapan, dan perbuatan. Jika seseorang menghadapi masalah yang rumit atau kegagalan, maka ia akan menghadapi semua itu dengan tenang dan sabar, bahkan ia akan mensyukurinya. Inilah bentuk manifestasi dari iman. Iman menjadi bagian yang utama dan paling utama dalam pembentukan jiwa yang kuat, dan merupakan cara awal menuju pendekatan kepada Allah SWT. Seseorang yang iman yaitu percaya kepada Allah dan Rasul Nya, akan  selalu menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi segala larangan Nya, dengan harapan semata-mata mencari ridho Allah SWT. Kebersihan lahir dan batin menjadi karakter seorang muslim yang beriman. Sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Bentuk kebersihan diantaranya, yaitu: Membersihkan tujuan, Memurnikan tauhid (Allah), Memurnikan ittiba’ kepada Rasulullah (sunnah Nabi) . Iman dan kebersihan dapat memotivasi seseorang untuk melaksanakan ibadah, yakni: Iman seseorang tidak bergantung kepada yang lainnya, sedangkan kebersihan memberi dampak positif terhadap lingkungan sekitar, Iman mempercayai adanya Allah dan kebersihan sebagian dari iman, Iman dan kebersihan (hati) sebagai pengendali sikap dan ucapan, karena seorang muslim yang memiliki keduanya akan berpikir sebelum melakukannya.

Previous PostMengubah Kepribadian Melalui Tulisan Tangan
Next PostTransformasi Spiritual dalam Madrasah Ramadhan
ARSIP INSIGHT READING